Festival Adat Metaua, Ritual Silaturahmi Masyarakat Siompu
Deni Djohan, telisik indonesia
Senin, 18 November 2019
0 dilihat
Fomani atau tari perang. Terlihat tokoh Masyarakat Busel, Pomili Womal, sedang menari di tengah lapangan dengan pedang dan tamen
" Kemudian penampilan tarian perang, Fimani dari kamanu-manu, serta perangkat lembaga adat baik dari Pemerintah atau Sara maupun Hukumu. "
SIOMPU, TELISIK.ID - Menjalin tali silaturahmi merupakan perintah Nabi Muhammad. Di Kecamatan Siompu, Buton Selatan (Busel), perintah nabi ini dikemas dalam bentuk Ritual sakral yang disebut, Metau'a, atau festival Adat tahunan.
Sekretaris panitia pelaksana, Amir Sarlito mengatakan, ritual Metau'a ini merupakan festival Adat tahunan yang dilaksanakan para lembaga adat Siompu di Baruga adat Nggulangula. Kegiatan ini dimulai sejak 11 sampai 17 November. Diwaktu itu, berbagai ritual dilaksanakan seperti tari Kamboto atau Linda selama tiga hari tiga malam.
Pada puncak acara, tari Linda tersebut kembali ditampilkan dengan jumlah 300 penari dalam bentuk kolosal. Kemudian dilanjutkadengan tari Pajoge. Setelah tari-tarian selesai acara dilanjutkan dengan makan bersama atau pekande-kandea di dalam Baruga. Dalam acara makan bersama itu, 300 talang disiapkan dengan berbagai sajian menu khas setempat.
"Kemudian penampilan tarian perang, Fimani dari kamanu-manu, serta perangkat lembaga adat baik dari Pemerintah atau Sara maupun Hukumu," ungkap Amir Sarlito.
Dalam sambutannya, Plt. Bupati Buton Selatan H. La Ode Arusani, mengapreasiasi lembaga adat Siompu yang masih aktif dan konsisten melaksanakan prosesi adat untuk melestarikan nilai-nilai budaya di Siompu.
Karena itu, lanjutnya, Pemerintah Daerah akan terus mendorong dan mendukung upayah pelestarian nilai-nilai budaya di seluruh wilayah Kabupaten Buton Selatan.
"Kita akan berkolaborasi dengan Lembaga-lembaga adat dalam mebangun nilai-nilai budaya di Buton Selatan sebagai entitas dan kekayaan warisan para leluhur yang menjadi perekat dan pemersatu kita dalam membangun Buton Selatan yang kita cintai,” tambahnya.
Kata dia, berdasarkan data yang ada, Buton Selatan memiliki 25 Baruga. Setiap Baruga memiliki perangkat adat yang hingga kini masih aktif. Bahkan setiap tahun digelar ritual adat.
Jika terkelola dengan baik, maka setiap tahun Pemda Busel dapat membuat event adat sebanyak dua kali. Event ini dipastikan akan meningkatkan perputaran ekonomi di wilayah setempat.
"Saya berharap pemerintah di semua level di Buton Selatan memberikan suport demi terselenggaranya pesta-pesta adat seperti ini, khususnya pemerintah desa, kecamatan dan dinas teknis khususnya Dinas Kebudayaan," harapnya.
Ditempat berbeda, perwakilan Tokoh Masyarakat Siompu, Pomili Womal mengapresiasi kehadiran Plt. Bupati Buton beserta rombongan. Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada para tamu asal luar Busel yang sempat menghadiri acara tersebut.
"Atas nama masyarakat Adat kami menyampaikan terimah kasih kepada duta-duta Rakyat Sulawesi Tenggara semoga bapak-bapak yang hadir dapat membantu menyerap aspirasi masyarakat Siompu khusunya dan Buton Selatan pada umumnya dalam pembangunan di Provinsi Sulwesi Tenggara,” pungkasnya.
Selain Plt. Bupati Buton Selatan, kegiatan itu dihadiri Ketua DPRD Busel, La Ode Armada, beserta anggota. Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara Muh. Endang, Ketua Pengadilan Negeri Pasarwajo, Sekda Busel, La Siambo dan Kepala OPD lingkup Oemda Buton Selatan.
Reporter: Deni
Editor: Sumarlin