Filosofi Roti Buaya Khas Suku Betawi dan Cara Pembuatannya

Ahmad Sadar, telisik indonesia
Jumat, 29 Januari 2021
0 dilihat
Filosofi Roti Buaya Khas Suku Betawi dan Cara Pembuatannya
Roti buaya khas suku Betawi. Foto: Repro Detik.food.com

" Meskipun mempelai pria bukan warga Betawi, bila menikah dengan gadis Betawi, ia kudu membawa sepasang roti buaya. "

JAKARTA, TELISIK.ID - Bagi kamu warga asli Jakarta, pastinya tak asing lagi dengan roti buaya. Disebut roti buaya karena memang bentuknya yang menyerupai buaya.

Roti khas suku Betawi ini menjadi seserahan wajib dalam pernikahan adat Betawi. Bukan karena ukuran rotinya yang besar, atau rasa yang enak tapi karena filosofi yang ada di dalamnya.

Menurut H Irwan Sjafi'ie, seorang yang dikenal sebagai sejarawan Betawi, bahwa sepasang roti buaya yang menjadi bawaan pengantin pria saat pernikahan panjangnya 60 hingga 70 sentimeter, tergantung kemampuan ekonomi yang bersangkutan.

Harganya pun sekarang bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Roti buaya merupakan keharusan saat perkawinan warga Betawi.

"Meskipun mempelai pria bukan warga Betawi, bila menikah dengan gadis Betawi, ia kudu membawa sepasang roti buaya," kata H Irwan Syafi'ie seperti yang dikutip dari Republika.co.id, Kamis (28/01/2021).

Kemudian, melansir Idstime.com bahwa pada masa penjajahan, orang-orang Eropa yang tinggal di Indonesia juga selalu menyatakan perasaannya dengan memberikan bunga atau coklat kepada orang yang dia cintai.

Baca juga: Resep Sederhana Membuat Donat Anti Gagal

Tidak mau kalah dengan bangsa Eropa, warga Betawi kemudian mencari cara lain untuk menyatakan cinta mereka pada pasangan. Bukan dengan memberikan bunga apalagi coklat melainkan sepasang roti buaya di hari pernikahannya.

Anda pasti bingung, bagaimana mungkin hewan ganas satu ini bisa jadi perlambang cinta. Buaya dipilih karena dia merupakan hewan yang setia pada pasangannya.

Di balik keganasannya, seekor buaya jantan hanya akan menikahi satu betina seumur hidupnya. Kesetiaan buaya ini yang kemudian menginspirasi suku Betawi.

Dengan memberikan sepasang roti buaya saat pernikahan, diharapkan pasangan pengantin ini akan selalu setia sampai maut memisahkan mereka.

Selain karena kesetiaannya pada pasangan, alasan lainnya adalah karena buaya adalah hewan yang perkasa. Tidak seperti kebanyakan hewan lainnya, buaya bisa hidup di dua alam yaitu di air dan di darat.

Baca juga: 4 Sambal Khas Manado yang Menggugah Selera, Begini Cara Pembuatannya

Bahan-bahan dan cara pembuatannya pun tergolong mudah dan bisa Anda coba di rumah bersama keluarga. Dilansir melalui lyfwell.com berikut cara pembuatan roti buaya original Khas suku Betawi:

Bahan-bahan:

- 1 kilo gram tepung terigu

- 100 gram margarine/mentega

- 250 gram gula pasir

- 15 gram susu bubuk

- 25 gram ragi bubuk instan

- 15 gram garam

- 3 butir telur ayam

- 70 cc air es

- Pewarna secukupnya

Cara membuat:

- Masukkan margarine ke dalam wadah, campur dengan gula pasir dan kocok dengan mixer

- Tambahkan tepung terigu, susu bubuk, gula pasir, garam, ragi bubuk, dan pewarna, lalu aduk hingga merata

- Masukkan telur ayam dan kocok hingga rata

- Masukkan sedikit demi sedikit air es sambil dikocok hingga rata

- Diamkan sekitar 30 menit, tunggu hingga adonan mengembang sempurna

- Ambil adonan dan bentuk mirip buaya

- Bentuk semua adonan hingga habis

- Letakkan di atas loyang yang sudah diolesi margarine, masukkan ke oven, lalu panggang sekitar 25 menit hingga matang merata

- Keluarkan dari oven dan roti buaya siap disajikan. (C)

Reporter: Ahmad Sadar

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga