Gelar Pendidikan Karakter, UHO Motivasi Mahasiswa Selesai Tepat Waktu
Andi Irna Fitriani, telisik indonesia
Rabu, 29 Desember 2021
0 dilihat
Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, saat menyampaikan sambutannya dalam kegiatan pendidikan karakter mahasiswa baru penerima KIP. Foto: Ist.
" UHO gelar pendidikan karakter yang diikuti mahasiswa baru (Maba) penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah angkatan 2021 "
KENDARI, TELISIK.ID - Universitas Halu Oleo (UHO) gelar pendidikan karakter yang diikuti mahasiswa baru (Maba) penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah angkatan 2021, Rabu (29/12/2021).
Dalam kegiatan tersebut, UHo dorong mahasiswa agar dapat menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.
Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, mengatakan mahasiswa penerima KIP di UHO sebanyak 2.087 orang.
Dimana, kata dia, pola pembiayaan KIP saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, saat ini pembiayaan masuk di Merdeka Belajar episode kesembilan, mengenai KIP Merdeka.
"Kan merdeka belajar sekarang sudah episode ke empat belas. Dulu pola pembiayaannya itukan dipotong, dari prodi manapun itu bantuan UKTnya maksimal Rp 2.400.000. Kalau sekarang itu salah satunya sesuai dengan akreditasi prodi," jelasnya.
Di tempat yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik UHO Kendari, La Hamimu menyampaikan, dari 2.087 mahasiswa penerima KIP di UHO yang diundang hanya 200 orang perwakilan dan sisanya mengikuti secara online.
Baca Juga: Rektor Cup Unsultra Alami Peningkatan Signifikan
Dengan kegiatan tersebut, mahasiswa diharapkan dapat memprioritaskan kuliahnya. Karena Kementerian Pendidikan menginstruksikan bisa selesai tepat waktu.
"Sebab kalau tidak tepat waktu, KIP Kuliah mereka dihentikan, berarti mereka sendiri yang rugi. Kalau yang ada kemampuan tidak menjadi masalah, tapi kalau selama ini harapannya hanya dari KIP itu pasti setengah mati menyelesaikan kuliahnya," paparnya.
Hal semacam ini, tambah dia, sudah banyak terjadi di lingkungan kampus misalnya mahasiswa berhenti atau cuti satu semester dari dunia kampus. Hal ini disebabkan peralihan yang tadinya menerima KIP kemudian dihentikan akibatnya para mahasiswa belum ada uang untuk biaya kuliah.
Sementara itu, Sub Koordinator Program KIP Kuliah Pusata Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbud, Muni Ika menjelaskan, agenda itu merupakan langkah pembinaan kepada mahasiswa baru utamanya dalam pembentukan karakter.
Sebab, dalam KIP kuliah mahasiswa di orong untuk berprestasi baik dalam bidang akademik dan non akademik.
"KIP Kuliah ini sebetulnya perubahan skema biaya pendidikan yang dulunya sama nominalnya yakni Rp 2,4 juta untuk semua jenjang program studi (prodi). Jadi sekarang berbeda sesuai dengan jenjang akreditasinya," terangnya.
Baca Juga: E-sport, Olahraga Elektronik Ini Bakal Masuk Sekolah Swasta
Kata Muni, kalau prodi terakreditasi A maka dibiayai maksimum Rp 12 juta itu untuk Kedokteran. Sedangkan, untuk biaya hidup KIP Kuliah itu berdasarkan indeks kemahalan atau rata-rata biaya hidup di setiap kabupaten dan kota di Indonesia.
"Jadi dibagi ke dalam lima kluster, pertama Rp 800 ribu, kedua Rp 950 ribu, ketiga Rp 1,1 juta, keempat Rp 1,25 juta dan kelima Rp 1,4 juta. Berdasarkan survei BPS Kota Kendari masuk dalam kluster kedua jadi, penerima KIP setiap bulannya mendapat Rp 950 ribu," paparnya.
Ia berharap dengan beasiswa ini mahasiswa dengan ekonomi menengah ke bawah berani mengambil keputusan untuk kuliah di kota besar, karena segala kebutuhan dan biaya hidup menjadi tanggungan dari pemerintah.
"Setelah mahasiswa menjadi seorang sarjana dapat meningkatkan taraf hidup keluarganya menjadi lebih baik dan mendapat pekerjaan yang layak," tandasnya. (A-Adv)
Reporter: Andi Irna Fitriani
Editor: Fitrah Nugraha