Green House SMKN 5 Baubau Rusak Tak Kunjung Direhab, Siswa Kesulitan Belajar
Elfinasari, telisik indonesia
Sabtu, 27 Mei 2023
0 dilihat
Kondisi green house SMKN 5 Baubau yang sudah rusak, butuh perbaikan agar siswa bisa belajar lebih efektif. Foto: Elfinasari/Telisik
" Green house Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Baubau rusak dan tak kunjung ada perbaikan, menyebabkan siswa tak efektif belajar "
BAUBAU, TELISIK.ID - Green house Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Baubau yang didirikan sejak 2013, rusak dan tak kunjung ada perbaikan, menyebabkan siswa tak efektif belajar.
SMKN 5 Baubau atau yang biasa dikenal dengan nama SMK Pertanian, merupakan salah salah satu sekolah kejuruan yang didirikan di Kelurahan Gonda Baru, Kecamatan Sorawolio, Kota Baubau, yang aksesnya cukup jauh dari perkotaan.
Menurut guru pertanian SMKN 5 Baubau, Hasmina, dulu sebelum bangunan green house rusak, anak-anak menanam di halaman green house.
Ia juga bercerita, siswa menanam berbagai sayuran seperti sawi, seledri, daun sup dan lainnya, bahkan tanam pare dibuat melilit di atas hingga ke atap. Tetapi setelah green house rusak, siswa tak dapat lagi menanam di halaman green house.
"Karena bangunan green house rusak, biar musim hujan siswa harus langsung ke lahan sekolah. Takutnya jika dipaksa menanam di green house, atapnya roboh karena sudah lama tak kunjung diperbaiki," tuturnya, Sabtu (27/5/2023).
Ia menjelaskan, di musim hujan, siswa kesulitan mengolah lahan dan praktik, sehingga disediakan area untuk menanam sebagai ganti bedengan.
Dia berharap bangunan green house bisa segera diperbaiki agar praktik dan pembelajaran siswa bisa efektif, karena jika sudah bagus, ada penanaman holtikultur juga seperti dulu.
Hal senada diungkapkan Humas SMKN 5 Baubau, La Jarubi. Ia menuturkan, SMK Pertanian ini membutuhkan perhatian penuh dari pemerintah karena menopang masalah bertani secara modern kepada masyarakat dan sumber informasi dan kiat-kiat ketahanan pangan.
"Dulu masih di bawah naungan Pemerintah Kota Baubau, masih ada sentuhan dari Dinas Pertanian maupun wali kota. Tapi sekarang di bawah naungan Diknas Provinsi, kita terabaikan. Kita usulkan saja rehab atap green house, tidak pernah direspons," ucapnya.
Ia menambahkan, satu-satunya dana yang diharapkan hanya mengandalkan dana BOS dan dana BOS itu jumlahnya berdasarkan jumlah siswa.
"Siswa di sini berapa sih, tidak cukup 100 orang, jadi dana BOS-nya juga tidak seberapa," tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara, Yusmin menuturkan, perbaikan green house SMKN 5 Baubau akan menjadi prioritas.
"Makanya saya minta kepada seluruh kepala sekolah, apa-apa yang harus diperbaiki, saya minta foto karena saya tidak mungkin meninjau secara langsung satu-persatu ke sekolah, tapi minimal saya tau sekolah tersebut perlu pembenahan," tuturnya.
Ia meminta semua kepala sekolah agar memperhatikan semua hal yang harus dibenahi di sekolahnya masing-masing.
"InsyaAllah kita akan perhatikan hal-hal tersebut, pokoknya tenang," tutupnya. (A)