Gubernur Sultra: Corona Itu Ada
Sumarlin, telisik indonesia
Jumat, 13 November 2020
0 dilihat
Gubernur Sultra Ali Mazi (kanan) usai memimpin apel siaga bencana di Kantor Gubernur Sultra. Foto: Sumarlin/Telisik
" Saya kira COVID ini ada, jangan dianggap remeh, jangan dianggap enteng. Kalau tidak ada di negara lain, juga tidak ada di Indonesia. Coba hanya di Indonesia. "
KENDARI, TELISIK.ID - Gubernur Sultra Ali Mazi, meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta menjaga jarak.
Hal itu disampaikan gubernur terkait masih ada warga Sultra yang tidak mempercayai keberadaan COVID-19.
"Saya kira COVID ini ada, jangan dianggap remeh, jangan dianggap enteng. Kalau tidak ada di negara lain, juga tidak ada di Indonesia. Coba hanya di Indonesia," ujarnya, Jumat (13/11/2020).
Dia meminta masyarakat tidak menyebarkan isu menyesatkan, utamanya terkait keberadaan COVID-19. Dengan pandemi yang terjadi saat ini, lanjut gubernur, pemerintah terus berupaya menjaga agar masyarakat semakin sedikit yang terpapar.
Gubernur mengakui, masyarakat harus tetap bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup, namun tetap mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Nyamannya Berdagang di Pasar Ilegal
"Jangan lagi ada isu bilang tidak ada, nyatanya banyak yang terpapar, akibat COVID-19," tutupnya.
Wali Kota Kendari Sulkarnain, menilai hasil survei BNPB yang menyebut di Sultra sebanyak 22,36 persen warga tidak percaya COVID-19 harus menjadi perhatian serius dan menjadi bahan evaluasi.
"Bisa jadi sosialisasi yang dilakukan belum masif, mungkin masyarakat jenuh dengan situasi ini dan yang paling mengemuka, karena terjadi dilematis yang berhadapan dengan kondisi ekonomi masyarakat," jelasnya.
Dengan kondisi seperti ini, wali kota meminta jajaran kesehatan di Kota Kendari untuk terus melakukan sosialisasi dan bekerja keras, karena angka 22 persen itu pasti ada sumbangsih dari Kota Kendari.
Hingga Kamis, (12/11/2020) jumlah kasus COVID-19 di Sultra sebanyak 5.529. 4.390 di antaranya dinyatakan sembuh dan 88 orang dinyatakan meninggal dunia. (B)
Reporter: Sumarlin
Editor: Haerani Hambali
