Guru PAUD di Tanjung Pinang Muna Barat Segera Diaktifkan dan Upah Dibayarkan

Putri Wulandari, telisik indonesia
Kamis, 16 Januari 2025
0 dilihat
Guru PAUD di Tanjung Pinang Muna Barat Segera Diaktifkan dan Upah Dibayarkan
Kepala Desa Tanjung Pinang, Abdul Azis, dan bangunan PAUD yang dalam proses rehabilitasi, Kamis (16/1/2025). Foto: Putri Wulandari/Telisik

" Nasib guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di Desa Tanjung Pinang, Kecamatan Napano Kusambi, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, yang sebelumnya dinonaktifkan sementara oleh pemerintah desa, akan segera dipulihkan "

MUNA BARAT, TELISIK.ID – Nasib guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di Desa Tanjung Pinang, Kecamatan Napano Kusambi, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, yang sebelumnya dinonaktifkan sementara oleh pemerintah desa, akan segera dipulihkan.

Pemerintah Desa Tanjung Pinang memastikan tiga guru akan kembali mengajar setelah proses rehabilitasi gedung PAUD dan jembatan titian selesai.

Kepala Desa Tanjung Pinang, Abdul Azis, mengungkapkan bahwa ia telah berkoordinasi dengan tiga guru PAUD yang saat ini dinonaktifkan karena adanya rehabilitasi gedung dan jembatan titian.

Baca Juga: Jadwal KM Sabuk Nusantara 31 Rute Sultra-NTT Periode 17-23 Januari 2025

"Setelah rehabilitasi selesai, PAUD akan segera diaktifkan kembali. Kami juga akan membayar upah guru sesuai nilai sebelumnya, yaitu Rp 500.000 per bulan, yang akan dihitung sejak Januari 2025, meskipun mereka akan aktif kembali pada Februari 2025 mendatang," jelas Azis, Kamis (16/1/2025).

Azis juga memastikan, pihaknya terus mempercepat proses rehabilitasi agar sebelum Februari 2025 jembatan titian dan gedung PAUD dapat segera digunakan.

"Saat ini jembatan titian di depan gedung PAUD sudah 80 persen selesai, lantainya telah dicor, dan kami harap dapat segera rampung," bebernya.

Selama proses rehabilitasi, kegiatan belajar mengajar terhenti dan upah guru tidak diberikan. Total sekitar Rp 15 juta untuk upah guru pada akhir 2024 lalu telah di-Silpa-kan dan terkunci dalam aplikasi sistem keuangan desa (Siskeude).

Baca Juga: Kekerasan Perempuan dan Anak di Buton Selatan Meningkat Tahun 2024

Pihak guru PAUD, menurut Azis, juga telah memahami kondisi ini dan alasan di balik penundaan pembayaran upah.

Menurut Azis, hal ini disebabkan oleh tidak adanya proses belajar mengajar, mengingat pemerintah desa memprioritaskan keselamatan guru dan anak-anak jika kegiatan mengajar tetap dipaksakan dalam kondisi rehabilitasi gedung dan jembatan.

Pantauan telisik.id, saat ini proses rehabilitasi gedung PAUD telah memasuki tahap finishing, sementara pengecoran lantai pada jembatan titian sudah dilakukan. (C)

Penulis: Putri Wulandari

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TAG:
Baca Juga