Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional Kota Kendari Naik Lagi, Pemilik Warung Makan Menjerit

Mardianto, telisik indonesia
Kamis, 13 Juni 2024
0 dilihat
Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional Kota Kendari Naik Lagi, Pemilik Warung Makan Menjerit
Suasana jual beli di salah satu pasar tradisional Kota Kendari, Peddys Market. Foto: Mardianto/Telisik

" Harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional Kota Kendari terus mengalami kenaikan jelang Hari Raya Idul Adha "

KENDARI, TELISIK.ID - Harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional Kota Kendari terus mengalami kenaikan. Update harga ini berdasarkan pantauan Telisik.id pada Rabu (12/6/2024).

Harga bahan pokok di dua pasar Kota Kendari yakni Pasar PKL atau Peddys Marker dan Pasar Basah Mandonga, terus mengalami kenaikan.

Bahan pokok yang mengalami kenaikan harga di antaranya beras, bawang putih, bawang merah, cabe rawit, minyak goreng, tomat dan sayur kol.

Beras sekarang dibanderol dengan harga tertinggi mencapai Rp 15.000 per liter yang sebelumnya Rp 12.000. Harga minyak goreng mencapai Rp 20.000 per liter yang sebelumnya paling mahal hanya Rp 15.000.

Sementara itu untuk telur ayam ras per rak Rp 45.000-65.000 yang sebelumnya paling tinggi Rp 60.000.

Baca Juga: Harga Bahan Pokok Belum Stabil di Pasar Tradisional Kendari

Kenaikan harga ini mendapat respon dari salah satu pedagang di Pasar PKL, Ibu Sitti. Ia mengatakan bahwa sekarang semua harga naik. Sehingga mau tidak mau ia selaku pedagang ikut menyesuaikan dengan menaikkan harga juga.

"Sekarang apa-apa naik, jadi kita juga mau tidak mau jualnya juga naik. Mau diapa kalau bahan pokok begini orang tetap akan beli," ucap Ibu Sitti.

Sementara itu, harga bawang merah dan putih mencapai Rp 55.00-75.000, mengalami kenaikan yang sebelumnya hanya Rp 50.000 per kg. Tomat mencapai harga Rp 25.000 yang sebelumnya hanya Rp 20.000 per kg. Cabai rawit berada di harga Rp 80.000 yang sebelumnya Rp 70.000 per kg. Terakhir ada sayur kol yang mencapai Rp 25.000, yang sebelumnya Rp 15.000 per kg.

Salah seorang pedagang di Pasar Basah Mandonga, Selfi (37) mengatakan bahwa untuk pedagang sebenarnya kenaikan harga tidak terlalu berpengaruh. Hanya saja ia mengaku prihatin pada pemilik warung makan yang pasti paling merasakan dampaknya.

Baca Juga: Jelang Lebaran Idul Adha Harga Cabai di Kota Kendari Melambung hingga Ratusan Ribu Rupiah

"Untuk kami sebenarnya tidak terlalu berpengaruh, karena tinggal kita ikut naikkan juga harganya. Hanya kasihan yang punya warung makan, mereka kan tidak bisa naikkan harga makanannya karena jaga pelanggan biar tidak pindah," jelas Selfi.

Dian (30) salah satu pemilik warung makan sari laut yang terletak di Jalan Latsitarda, Kecamatan Kambu mengatakan, kenaikan harga jelas mempengaruhi usahanya. Belum lagi ia harus menggaji karyawan setiap bulan.

"Jelas kenaikan harga bahan pokok ini berpengaruh. Akhirnya kita harus kurangi porsi kita dalam sehari, kan itu berpengaruh sama penghasilan kami. Belum lagi gaji karyawan tetap harus dibayar per bulan," jelasnya.

"Sebenarnya saya kasihan mas, apa-apa naik. Aduh, apalagi harga kol mas, mahal sekali. Akhirnya kita jugan naikkan harganya, tapi sebenarnya saya nda tega mas, karena kan pembelinya itu rata-rata mahasiswa," tambah Dian dengan nada sedih. (A)

Penulis: Mardianto

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga