Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Turun
Marwan Azis, telisik indonesia
Kamis, 15 Juli 2021
0 dilihat
Emas batangan. Foto: Repro Antara
" Logam mulia Antam dijual dalam bentuk batangan dengan beberapa ukuran berat, mulai 1 gram, 2 gram, 5 gram, hingga 1.000 gram "
JAKARTA, TELISIK.ID - Pada Kamis (15/7/2021), harga emas untuk logam mulia Antam ukuran 1 gram di Pegadaian mengalami penurunan Rp 1.000 dibanding hari Selasa (13/7/2021).
Mengutip laman Pegadaian, harga emas hari ini, Kamis (15/7/2021) untuk logam mulia Antam ukuran 1 gram di Pegadaian mencapai Rp 978.000.
Logam mulia Antam dijual dalam bentuk batangan dengan beberapa ukuran berat, mulai 1 gram, 2 gram, 5 gram, hingga 1.000 gram.
Berikut harga emas batangan Antam pagi ini Kamis, 15 Juli 2021 di Pegadaian, seperti dikutip dari kontan.co.id:
Harga emas 0,5 gram: Rp 541.000
Harga emas 1 gram: Rp 978.000
Harga emas 2 gram: Rp 1.893.000
Harga emas 3 gram: Rp 2.813.000
Harga emas 5 gram: Rp 4.653.000
Harga emas 10 gram: Rp 9.249.000
Harga emas 25 gram: Rp 22.990.000
Harga emas 50 gram: Rp 45.897.000
Harga emas 100 gram: Rp 91.713.000
Harga emas 250 gram: Rp 229.006.000
Harga emas 500 gram: Rp 457.794.000
Harga emas 1.000 gram: Rp 915.544.000.
Baca Juga: LIPI Ciptakan Alat Sterilisasi Virus Corona Portabel untuk Masker Kain
Sementara itu, harga emas naik tajam di akhir perdagangan Kamis pagi WIB.
Kenaikan harga emas terjadi setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell meyakinkan investor bahwa bank sentral akan melanjutkan kebijakan moneter yang akomodatif meskipun ada lonjakan angka inflasi serta ditopang dolar AS yang lebih lemah.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, melonjak 15,1 dolar AS atau 0,83 persen, menjadi ditutup pada 1.825 dolar AS per ounce.
Sehari sebelumnya, Selasa (13/7/2021), emas berjangka juga terdongkrak 4,0 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.809,90 dolar AS.
Emas berjangka jatuh 4,7 dolar AS atau 0,26 persen menjadi 1.805,90 dolar AS pada Senin (12/7/2021), setelah bertambah 10,40 dolar AS atau 0,58 persen menjadi 1.810,60 dolar AS pada Jumat (9/7/2021), dan melemah 1,9 dolar AS atau 0,11 persen menjadi 1.800,20 dolar AS pada Kamis (8/7/2021).
Powell, dalam sambutan yang disiapkan sebelum sidang kongres seperti dikutip Reuters mengatakan, pasar kerja AS masih jauh dari kemajuan yang ingin dilihat Fed sebelum mengurangi dukungannya terhadap ekonomi, sementara inflasi tinggi saat ini akan mereda dalam beberapa bulan mendatang.
Data menunjukkan indeks harga konsumen dan harga produsen AS melonjak bulan lalu.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (13/7/2021) bahwa indeks harga konsumen (IHK), ukuran inflasi yang diawasi ketat, meningkat sebesar 0,9 persen pada Juni, melebihi perkiraan kenaikan 0,5 persen oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
"Ini (komentar Powell) benar-benar memperkuat keyakinan bahwa meskipun data inflasi yang lebih panas ini, The Fed masih tetap berada di jalur yang cukup akomodatif," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA seperti dilansir dari Antara, Kamis (15/7/2021).
Investor juga menyambut komentar pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) bahwa bank sentral tidak akan melakukan pengetatan terlalu dini.
“Anda akan melihat lebih banyak sinyal dovish dari ECB dan bank sentrak China (PBoC), yang seharusnya memberikan dukungan terhadap dolar, tetapi ini masih merupakan kabar baik untuk stimulus perdagangan dan itu akan sangat positif untuk emas," ucap Moya.
Ia menuturkan, emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca Juga: Indonesia Bakal Terima 50 Juta Dosis Vaksin COVID-19 dari Pfizer
Dolar yang melemah, juga mengembalikan daya pikat emas kepada pemegang mata uang lainnya, dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS, menambah dukungan lebih lanjut.
TD Securities juga mengatakan, dana-dana China mungkin telah membeli emas saat penurunan harga baru-baru ini, dengan pembelian fisik juga memberikan dukungan.
Emas menemukan dukungan tambahan ketika Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (14/7/2021) bahwa indeks harga produsen meningkat satu persen pada Juni, mendorong kenaikan harga selama 12 bulan terakhir dengan rekor 7,3 persen.
Kenaikan indeks harga produsen pada Juni juga mengikuti kenaikan 0,8 persen pada Mei dan merupakan kenaikan satu bulan terbesar sejak kenaikan 1,2 persen pada Januari.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 13,1 sen atau 0,5 persen, menjadi ditutup pada 26,271 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 16,90 dolar AS atau 1,52 persen, menjadi ditutup pada 1.128,10 dolar AS per ounce. (C)
Reporter: Marwan Azis
Editor: Haerani Hambali