Harga LPG 3 Kilogram di Kota Kendari Tembus Rp 45 Ribu Pertabung

Siswanto Azis, telisik indonesia
Minggu, 23 Agustus 2020
0 dilihat
Harga LPG 3 Kilogram di Kota Kendari Tembus Rp 45 Ribu Pertabung
Warga yang mengantre untuk membeli LPG 3 kg. Foto: Siswanto Azis/Telisik

" Kasihan kita ini, beli gas mahal, apalagi di masa COVID-19. "

KENDARI, TELISIK.ID - Harga Liquified Petroleum Gas (LPG) tabung 3 kg di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), saat ini dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

LPG itu dijual di warung-warung dengan harga bervariasi dari Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per tabung. Persekongkolan antara pemilik pangkalan dan pengecer di warung-warung diduga menjadi penyebab mahalnya LPG.

Salah seorang warga Kelurahan Korumba Kota Kendari, Atira menyatakan, sebagai pengguna LPG 3 kg, dirinya sangat terbebani dengan melambungnya harga LPG.

“Kasihan kita ini, beli gas mahal, apalagi di masa COVID-19,” keluhnya, Minggu (23/82020).

Menurut Atira, selain mahal, ketersediaan LPG 3 kg juga sudah mulai langka atau sulit didapatkan di tingkat pangkalan sebagai agen pemasok LPG.

"Pangkalan ini yang bermain dengan para pengecer, sebab kalau mereka jual sama pengecer untungnya lebih besar mereka jual Rp 20 ribu per tabung, bahkan bisa lebih," tutur Atira.

Dengan harga seperti itu, otomatis menurut Atira, para pengecer di warung-warung akan menjualnya dengan harga yang lebih mahal, bahkan tak sedikit pengecer menjual sampai Rp 45 ribu per tabungnya.

Baca juga: Kasus COVID-19 Sultra: Dua Meninggal, 11 Lagi Positif

"Bayangkan Pak, pangkalan ini hanya melayani pembeli eceran pada saat pembongkaran, karena saat itu masih ada orang dari distributor. Begitu distributornya pergi, pangkalannya langsung ditutup, tidak melayani lagi pembeli eceran," keluhnya.

Jika sesuai aturan yang telah ditentukan oleh pihak Pertamina, seharusnya harga eceran tertinggi (HET) di pangkalan Kota Kendari sebesar Rp 18 ribu pertabungnya.

Kejadian ini, menurut Atira, sudah berlangsung lama, namun sampai hari belum ada tindakan atau monitoring dari pihak Pertamina atau dari Dinas Perdagangan.

Warga berharap kelangkaan LPG bisa diatasi sesegera mungkin, termasuk menyisir indikasi adanya penimbunan oleh oknum di masyarakat.

Sesuai pantauan Telisik.id di wilayah Mandonga, Wua-wua dan Baruga, tak satupun pangkalan LPG 3 kg yang masih menjual, rata-rata mengatakan sudah habis.

"Sudah habis Pak, lusa lagi Pak, tapi kalau beli disini harus bawa KTP sama KK," kata salah satu pemilik pangkalan di Wilayah Lampu Merah Alolama, Mandonga.

Reporter: Siswanto Azis

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga