Harga Obat Rp 16 Juta, Rencana Impor Obat Gangguan Ginjal Akut pada Anak Disorot

Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Minggu, 23 Oktober 2022
0 dilihat
Harga Obat Rp 16 Juta, Rencana Impor Obat Gangguan Ginjal Akut pada Anak Disorot
Anggota DPRD Jawa Timur, dr Benyamin Kristianto menyoroti rencana pemerintah hendak mengimpor obat GGAPA. Foto: Ist.

" Rencana Kemenkes untuk mendatangkan antidotum (Fomepizole) dari luar negeri sebagai obat penawar dari Ganggua Ginjal Akut pada Anak (GGAPA) disorot "

SURABAYA, TELISIK.ID - Rencana Kemenkes untuk mendatangkan antidotum (Fomepizole) dari luar negeri sebagai obat penawar dari Ganggua Ginjal Akut pada Anak (GGAPA) disorot.

Pasalnya, hal itu dianggap bisa menghamburkan APBN setelah sebelumnya digunakan untuk penanganan COVID-19.

"Saat COVID-19 anggaran digunakan untuk membeli obat-obat impor. Sekarang ini juga rencana membeli obat impor lagi yang akhirnya menyedot anggaran APBN Indonesia," jelas anggota DPRD Jawa Timur, dr Benyamin Kristianto saat dikonfirmasi, Minggu (23/10/2022)

Idealnya, sambung Benyamin pemerintah melibatkan anak bangsa atau dari dalam negeri untuk menciptakan obat-obat yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut.

Baca Juga: Dokter Temukan Ini dalam Kasus Ginjal Akut Misterius, Mengerikan

"Banyak sekali ahli di Indonesia termasuk kalangan kampus yang memiliki kemampuan tersebut," jelas anggota komisi E DPRD Jawa Timur itu.

Dalam kasus GGAPA, sambung pria yang juga seorang dokter ini, dalam munculnya GGAPA tersebut yang perlu ditekankan adalah kinerja BPOM terlewati dalam memfilter obat-obat yang kadarnya berbahaya.

"Tentunya ada preventif pencegahan bukan upaya pengobatan yang dilakukan. Dalam kasus ini jelas BPOM yang harus tanggungjawab," jelas politisi Gerindra ini.

Menterian Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, akan mendatangkan antidotum (Fomepizole) dari Singapura sebanyak 200 vial untuk obat pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal (acute kidney injury).

Budi mengaku, dirinya telah menghubungi Menteri Kesehatan Singapura dan Australia tentang obat ini.

"Saya sudah kontak teman saya Menteri Kesehatan Singapura dan Australia. Kita mau bawa 200 dulu, karena satu vial bisa buat satu orang. Ada beberapa kali injeksi tapi bisa cukup satu vial," kata Budi Gunadi baru-baru ini.

Baca Juga: Gagal Ginjal Akut Anak Meningkat, Pemerintah Diminta Lakukan Transformasi Kesehatan

Budi mengatakan, harga satu vial Fomepizole dari Singapura itu mencapai Rp 16 juta dan akan ditanggung pihak Kementerian Kesehatan.

"Untuk harganya satu vialnya Rp16 juta harganya, itu untuk sementara kita yang nanggung," tuturnya.

Sekedar diketahui, Hingga per 21 Oktober 2022, Kemenkes mengumumkan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal di Indonesia telah mencapai 241 kasus dengan persentase angka kematian 55 persen atau 133 dinyatakan meninggal dunia. (B)

Penulis: Try Wahyudi Ari Setyawan

Editor: Kardin

Artikel Terkait
Baca Juga