Hijrah Butuh Guru Bukan Support System

Tim Telisik, telisik indonesia
Minggu, 10 Desember 2023
0 dilihat
Hijrah Butuh Guru Bukan Support System
Meningkatkan iman dan takwa perlu dipaksakan, Minggu (10/12/2023). Foto: Sahira/Telisik

" Hijrah kuncinya adalah niatnya ikhlas karena Allah SWT dan caranya benar mengikuti rasulullah SAW, walaupun mengamalkannya butuh tertatih-tatih "

KENDARI, TELISIK.ID - Hijrah kuncinya adalah niatnya ikhlas karena Allah SWT dan caranya benar mengikuti rasulullah SAW, walaupun mengamalkannya butuh tertatih-tatih. Seperti yang dikatakan Koh Dennis Lim dalam kajian yang dilaksanakan di Zahrah Syariah Hotel Kendari, Minggu (10/12/2023).

Beberapa langkah yang harus dilakukan jika ingin hijrah, pertama, harus punya guru yang mengajarkan kebaikan bukan support system. Kedua, punya sirkel yang baik dan lingkungan yang kondusif.

Ketiga, banyak-banyak melakukan kebaikan kepada orang lain. Seperti yang terkandung dalam Q.S Muhammad ayat 7 "Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu".

Koh denis mengaku senang ketika dia menemukan surat Ad Dhuha ayat 3 bahwa ternyata selama ini Allah SWT tidak pernah membencinya.

Baca Juga: Pertamina Beber Alasan SPBU Kendari Sering Kehabisan BBM Pertalite

"Beliau bilang kebahagiaan itu tidak bisa diungkapkan lagi ketika tahu surah Ad Dhuha dan membacanya bahwa Allah SWT tidak pernah meninggalkannya, Allah SWT tidak benci kepadanya sebanyak apapun dosanya ketika di Thailand dan walaupun pernah jadi bandar judi, tapi Allah SWT tidak membencinya," ucapnya.

Allah SWT tidak pernah benci hambanya, Allah SWT tidak pernah benci pendosa yang dibenci adalah perbuatan dosa yang dia lakukan.

"Kita pun tidak boleh benci pendosa. Ada teman kita yang pacaran bukan teman kita yang kita benci, tapi perbuatan dosanya yang kita benci," beberbya.

Salah satu peserta mahasiswa IAIN Kendari bertanya kepada Koh Denis, bagaimana bisa bersungguh-sungguh meningkatkan iman dan takwa.

"Kalaupun kita tidak sungguh-sungguh nanti Allah SWT yang buat sungguh-sungguh.

Suka tidak suka, cepat atau lambat, mau tidak mau, aslinya kita itu butuh Allah SWT, pasti nyari Allah SWT, tapi pilihannya dua mau datang sukarela atau mau diseret dulu," ucapnya.

Koh Dennis juga menambahkan, dalam urusan meningkatkan takwa perlu dipaksakan sampai titik di mana kalau tidak dilaksanakan seperti ada yang hilang.

"Ningkatin takwa itu perlu dipaksain sampai kalau kamu sudah saking terbiasanya dilakuin ditinggalin itu gak enak. Awalnya dari kebiasaan sampai akhirnya nanti jadi kebutuhan. Berproses tidak apa-apa," ucapnya.

Koh Dennis juga menyampaikan, salah satu nasehat dari seorang ulama yang isinya aku membiasakan diriku tahajud selama 20 tahun, baru bisa merasakan nikmatnya Salat Tahajud.

Baca Juga: Lukman Abunawas Center Gelar Turnamen Bola Voli, Sarana Cari Bibit Unggul

Melihat kecanggihan media saat ini, istri Koh Dennis, Sholihah Yunda Faisyah, berpesan kepada para peserta, agar menggunakan media dengan sebaik-baiknya agar tidak terjerumus pada hal yang tidak baik

"Dengan kecanggihan saat ini, media itu cuma sebagai alat, alat kita untuk tambah dekat dengan Allah SWT, alat kita untuk mengenalkan Allah SWT. Kalau dua ini tidak lakukan maka kita yang di peralat dengan kecanggihan," ucapnya.

Kebahagian yang abadi, kebahagiaan yang kekal yang dirasakan terus-menerus setiap detik, setiap menit itu adalah ketika bisa dekat dengan Allah SWT.

"Ketika kita bisa melayani Allah SWT, melayani agama Allah SWT, dan ketika kita bisa mendatangi tempat-tempat yang direkomendasikan oleh Allah SWT langsung," ucapnya. (A)

Penulis: Sahira

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga