HMI Kendari Duga Hadirnya Jokowi Berhubungan Erat dengan PT. Jhonlin

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Kamis, 22 Oktober 2020
0 dilihat
HMI Kendari Duga Hadirnya Jokowi Berhubungan Erat dengan PT. Jhonlin
Aksi menolak kedatangan Presiden Joko Widodo di Sultra oleh HMI Cabang Kendari. Foto: Ist.

" Dapat disimpulkan bahwa kedatangan Presiden RI bukan untuk kunjungan kerja, tetapi karena hubungannya dengan beberapa pengusaha di Sultra salah satunya PT Jhonlin. "

KENDARI, TELISIK.ID - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kendari menduga hadirnya Presiden Jokowi di Sultra karena mempunya hubungan erat dengan pabrik gula PT. Jhonlin.

Sekretaris Umum HMI Cabang Kendari, Ilham Nur Baco menduga, tujuan awal kedatangan Presiden Joko Widodo di bumi Anoa ternyata untuk berkunjung di salah satu perusahaan pabrik gula yang berada di Kabupaten Bombana.

"Saya menilai peresmian Jembatan Teluk Kendari hanya sekedar bungkusan. Presiden RI dan Direktur PT. Jhonlin diduga memiliki hubungan erat sebagai seorang negarawan dan pengusaha," ungkapnya, Kamis (22/10/2020).

Ilham menyampaikan, dugaan tersebut dikuatkan dari bukti sikap direktur PT. Jhonlin dalam menyiapkan sejumlah unit helikopter untuk alat transportasi presiden berkunjung ke Bombana.

"Dapat disimpulkan bahwa kedatangan Presiden RI bukan untuk kunjungan kerja, tetapi karena hubungannya dengan beberapa pengusaha di Sultra salah satunya PT. Jhonlin," tambahnya.

Baca juga: Jokowi Diharapkan Resmikan Juga Jembatan Trans Sulawesi di Muna

Selain itu, Ilham juga mejelaskan alasan menolak kedatangan Presiden Joko Widodo di Sultra, sebagai penanggungjawab atas semua permasalahan kebangsaan yang terjadi di Provinsi Sultra yang belum terselesaikan, antara lain kasus HAM terbunuhnya Yusuf Kardawi dan Randi pada tanggal 26 September 2019 lalu saat melakukan demonstrasi penolakan RUU KUHP di Sekretariat DPRD Provinsi Sultra.

Kemudian polemik RUU Omnibus Law ditetapkan pada tanggal 5 Oktober 2020 oleh DPR RI yang terkesan terburu-buru sehingga menciptakan ketidakstabilan negara sampai saat ini, kemudian kasus Illegal mining yang merajalela tanpa mementingkan kehidupan jangka panjang masyarakat Sultra, dan kasus-kasus isu sara yang mentah di meja laporan Polda Sultra.

Ia juga berharap dengan datangnya Presiden Joko Widodo di bumi Anoa bisa menjawab pertanyaan kesenjangan kasus yang ada di Sultra.

"Besok kami pastikan akan menyambut presiden dengan aksi demonstrasi di lapangan Benu-benua," pungkasnya. (B)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga