Ilmuwan Polandia Berhasil Rekonstruksi Mumi Hamil 28 Pekan Berusia 2000 Tahun
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Sabtu, 12 November 2022
0 dilihat
Mumi berusia 2000 tahun berhasil diungkap oleh Ilmuwan Polandia yang diyakini meninggal saat hamil 28 pekan. Foto: Repro Bbc.com
" Mumi berusia 2000 tahun berhasil diungkap oleh Ilmuwan Polandia yang diyakini meninggal saat hamil 28 pekan "
WARSAWA, TELISIK.ID - Mumi berusia 2000 tahun berhasil diungkap oleh Ilmuwan Polandia yang diyakini meninggal saat hamil 28 pekan.
Dikutip dari Sindonews.com, penelitian wanita ini dimulai sejak April 2021 dalam Proyek Mumi Warsawa yang disimpan di Museum Nasional sejak 1917. Para peneliti dari proyek ini menjuluki mumi tersebut sebagai 'Perempuan Misterius' hal ini karena asal-usulnya yang saling bertentangan.
Melansir Bbc.com, kini para ahli menggunakan tengkoraknya dan sisa-sisa bagian lainnya mencoba merekonstruksi wajahnya melalui gambar dua dimensi untuk mengetahui seperti apa sosoknya saat hidup di abad pertama sebelum masehi (SM). Para ilmuwan forensik berhasil merekonstruksi wajah mumi Mesir kuno hamil pertama di dunia.
Seorang antropolog forensik Italia yang merupakan anggota Proyek Mummy Warsawa, Chantal Milan mengatakan, tulang dan tengkorak memberikan banyak informasi tentang wajah seseorang, meskipun tidak dapat dianggap sebagai potret yang tepat.
Baca Juga: Hilang 36 Tahun, Puing Pesawat Ruang Angkasa Challenger Ditemukan
Seorang anggota tim dari Wojciech Ejsmond dari Polish Academy of Sciences mengatakan, temuan ini yang paling penting dan signifikan. Mumi tersebut dibungkus dengan kain dan ditinggalkan bersama satu set jimat.
“Mumifikasi adalah ekspresi dari perawatan yang diberikan untuk melestarikan seseorang untuk akhirat,” tulis Proyek Mummy Warsawa dikutip dari Sindonews.com.
Baca Juga: Ini Alasan Presiden Rusia Batal Ikut KTT G20 di Bali
Seniman forensik Hew Morrison mengatakan bahwa rekonstruksi wajah digunakan untuk membantu menentukan identitas dari tubuh yang tidak dikenal karena mengidentifikasi lewat sidik jari ataupun analisis DNA sulit diterapkan.
“Ini juga dapat digunakan dalam konteks arkeologi dan sejarah untuk menunjukkan bagaimana orang-orang kuno atau tokoh terkenal dari masa lalu akan muncul dalam kehidupan,” katanya.
Para peneliti mengatakan, belum diketahui secara pasti kenapa janinnya tidak dikeluarkan dan dibalsam secara terpisah. Tapi diduga hal itu bisa jadi karena adanya pengaruh keyakinan spiritualitas tentang kehidupan setelah mati, atau kesulitan untuk mengeluarkannya secara fisik. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS