Indonesia Juara Tiga Pemakai Tembakau Terbesar Dunia di 2025, 70 Juta Jiwa Perokok Aktif
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Senin, 16 Juni 2025
60 dilihat
Indonesia tempati peringkat ketiga dunia jumlah perokok terbanyak tahun 2025. Foto: Repro suarakendal.
" Indonesia resmi menyandang predikat sebagai negara ketiga dengan jumlah perokok terbanyak di dunia pada tahun 2025 "

JAKARTA, TELISIK.ID - Indonesia resmi menyandang predikat sebagai negara ketiga dengan jumlah perokok terbanyak di dunia pada tahun 2025.
Posisi ini menegaskan bahwa konsumsi tembakau di tanah air masih menjadi tantangan serius bagi kesehatan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.
Fakta ini menjadi dasar pelaksanaan Asia-Pacific Conference on Harm Reduction 2025 yang digelar di Kota Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Konferensi tersebut merupakan hasil kolaborasi antara The Center of Excellence for the Acceleration of Harm Reduction (CoEHAR) dan Universitas Padjadjaran (Unpad), dengan fokus pada penguatan strategi pengurangan dampak merokok melalui pendekatan ilmiah.
Wakil Rektor Bidang Riset, Kerja Sama, dan Pemasaran Unpad, Prof. Rizki Abdulah menyatakan bahwa Indonesia berada pada titik kritis dalam pengendalian tembakau.
“Indonesia, seperti banyak negara lain di kawasan Asia, saat ini berada pada titik kritis dalam pengendalian tembakau. Maka dari itu, kita memerlukan pendekatan berbasis bukti yang kuat,” ungkap Prof. Rizki, seperti dikutip dari suara.com jaringan telisik.id, Senin (16/6/2025).
Baca Juga: Berkedok Harga Murah, Rokok Ilegal Menjamur di Kendari
Senada, Prof. Amaliya dari Fakultas Kedokteran Gigi Unpad menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam strategi pengendalian merokok.
“Konferensi ini menjadi kesempatan kita untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, serta menyampaikan gambaran komprehensif dari temuan dan penelitian terbaru,” ujarnya.
Konferensi ini juga dihadiri Prof. Riccardo Polosa, Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam dari Universitas Catania, Italia, sekaligus pendiri CoEHAR. Ia menyampaikan bahwa harm reduction dan upaya berhenti merokok bukanlah dua hal yang saling bertentangan.
“Tidak ada gunanya memperdebatkan hal-hal kecil yang justru menghambat kemajuan kita. Kita harus bekerja sama karena tujuannya sama, menyelamatkan nyawa,” tegasnya.
Baca Juga: Daftar dan Jenis Harga Rokok Naik 2025, Imbas dari Cukai PMK
Selain diskusi ilmiah, konferensi ini juga memperkenalkan proyek kolaboratif REPLICA Project antara Unpad dan Universitas Catania. Peluncuran program Talent Research Award menjadi simbol dukungan terhadap peneliti muda dari negara berkembang agar mampu memimpin riset global secara mandiri.
“Untuk mengubah sains menjadi dampak nyata bagi masyarakat, kita butuh regulasi yang progresif, kebijakan yang inklusif, dan strategi terpadu,” kata Prof. Polosa menutup paparannya di hadapan para peserta konferensi.
Data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa terdapat sekitar 70 juta perokok aktif di Indonesia. Lebih dari 7 persen di antaranya adalah anak-anak dan remaja berusia 10–18 tahun, yang menunjukkan bahwa konsumsi rokok sudah menjangkiti usia sangat muda di Indonesia. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor:
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS