Inflasi Baubau Naik Beruntun Empat Bulan, Alarm Lonjakan Harga Jelang Nataru 2026

Elfinasari, telisik indonesia
Minggu, 23 November 2025
0 dilihat
Inflasi Baubau Naik Beruntun Empat Bulan, Alarm Lonjakan Harga Jelang Nataru 2026
Rapat Pengendalian Inflasi bersama Wakil Walikota Baubau, Bank Indonesia, TPID serta para OPD. Foto: Ist.

" Pemerintah Kota Baubau memberikan perhatian serius terhadap tingginya angka inflasi dalam empat bulan terakhir, yang menunjukkan peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya "

BAUBAU, TELISIK.ID - Pemerintah Kota Baubau memberikan perhatian serius terhadap tingginya angka inflasi dalam empat bulan terakhir, yang menunjukkan peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Pada High Level Meeting Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar di Ruang Rapat Kerja Wali Kota Baubau.

Wakil Wali Kota Baubau Wa Ode Hamsinah menegaskan bahwa inflasi merupakan isu sangat penting dan harus menjadi fokus seluruh pihak.

Ia menargetkan agar inflasi periode November–Desember 2025 dapat ditekan hingga berada pada kisaran 2,5 persen hingga kurang dari 1 persen sesuai target nasional.

Baca Juga: Wapres Gibran Pimpin, Gubernur Sulawesi Tenggara ASR Komit Percepat Penurunan Stunting

Ia juga menyoroti bahwa kinerja Pemkot Baubau selalu menjadi perhatian publik. Karena itu, ia meminta seluruh anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk memperkuat koordinasi internal dan memahami peran masing-masing.

Dinas Pertanian, misalnya, diminta terus meningkatkan produksi komoditas pangan strategis agar kapasitas produksi lokal meningkat dan ketergantungan pada pasokan daerah lain dapat berkurang.

Ia menekankan bahwa rencana produksi harus disertai target kuantitatif, kalender tanam yang jelas, serta dukungan teknis yang memadai. Program-program seperti kedai murah juga tidak boleh sekadar menjadi simbol, tetapi harus memberikan manfaat nyata.

"Data yang akurat diperlukan, seperti volume produksi, jumlah penyaluran, serta dampak ekonominya bagi rumah tangga. Evaluasi berkala pun dibutuhkan untuk mengatasi masalah dan menjadi dasar perbaikan program," ungkapnya Minggu (23/11/2025).

Selain itu, neraca pangan harus disusun dengan metode akuntabel agar dapat memproyeksikan kebutuhan, mengukur surplus atau defisit, dan merencanakan intervensi yang tepat.

Wawali juga meminta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Baubau memastikan tidak terjadi praktik permainan harga. Penguatan jalur distribusi dinilai sebagai kunci, termasuk memperkuat hubungan bisnis dengan pelaku usaha serta menindaklanjuti perjanjian kerja sama agar sentra-sentra produksi terhubung langsung dengan distributor.

Ia menegaskan bahwa praktik menyimpang harus dipantau dan ditindak sesuai aturan, termasuk bekerja sama dengan aparat penegak hukum seperti kejaksaan dan kepolisian yang juga tergabung dalam TPID.

Dinas Perikanan turut diminta memastikan ketersediaan stok ikan, terutama jenis-jenis yang berpotensi mengalami kenaikan harga. Koordinasi dengan daerah mitra KAD dan distributor lokal harus diperkuat untuk menjaga pasokan yang mulai menipis. Mitigasi jangka pendek harus memiliki jadwal pelaksanaan yang konkret dan terukur, bukan sekadar seremoni.

"Menjelang Natal dan Tahun Baru (2026), ia juga meminta adanya skenario distribusi darurat, stok buffer, serta pengecekan harian agar respons cepat bisa dilakukan jika terjadi gejolak pasokan atau lonjakan permintaan," katanya.

Baca Juga: Kekerasan hingga Narkoba Intai Pelajar, Forum Anak DP3A Muna Gandeng Polres dan BNNK Bentuk Benteng

Ia berharap pertemuan tersebut menjadi momentum penguatan koordinasi dan akuntabilitas seluruh pihak. Ia mengajak semua perangkat bekerja profesional, fokus pada hasil yang terukur, dan berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Komunikasi dan pelaporan progres rutin juga ditekankan, termasuk keberanian mengambil langkah korektif bila diperlukan.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara, Edwin Permadi, menyebut bahwa inflasi menjelang akhir tahun berada di bawah 3 persen Namun ia mengingatkan bahwa inflasi pada akhir tahun sebelumnya sangat tinggi, sehingga penting untuk memastikan inflasi saat ini tidak melebihi target 2,5 persen hingga kurang dari 1 persen. BI berkomitmen terus berkoordinasi mencari solusi optimal pengendalian inflasi.

Ia menjelaskan bahwa BI secara rutin mengadakan rapat, pertemuan, dan pemantauan bersama TPID agar seluruh tugas dapat berjalan optimal. Dalam High Level Meeting tersebut, BI juga menerima sejumlah masukan tambahan, termasuk terkait penyediaan cold storage dan kios-kios sebagai langkah pengendalian inflasi. (B)

Penulis: Elfinasari

Editor: Ahmad Jaelani

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga