Ingatkan Bahaya AI di Masa Depan, Guru Besar AI Geoffrey Hinton Mundur dari Google

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Senin, 08 Mei 2023
0 dilihat
Ingatkan Bahaya AI di Masa Depan, Guru Besar AI Geoffrey Hinton Mundur dari Google
Ingatkan bahaya AI di masa depan, guru besar AI, Geoffrey Hinton mundur dari Google. Foto: Repro Jabartribunnews.com

" Geoffrey Hinton mengingatkan kemajuan teknologi AI yang kian hari kian berkembang, bisa membuat potensi bahaya yang besar bagi kehidupan manusia "

JAKARTA, TELISIK.ID - Kehadiran teknologi kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) sangat memudahkan segala kebutuhan dan pekerjaan seseorang di era digital saat ini. Namun siapa sangka jika kemajuan teknologi AI yang kian hari kian berkembang, bisa membuat potensi bahaya yang besar bagi kehidupan manusia.

Hal ini diungkapkan oleh tokoh ilmuwan penting yang dijuluki “Guru Besar AI” alias The Godfather of AI, Geoffrey Hinton seperti dikutip dari Jabartribunnews.com.

Karena alasan bahaya AI di masa depan ini pula yang membuat Geoffrey Hinton mengundurkan diri dari Google, setelah lebih dari beberapa dekade mengabdi. Selama di Google, Hinton bisa dikatakan sebagai pelopor dari produk-produk yang mengandalkan kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence).

Pada 2012 lalu, Hinton dan dua kerabatnya dari lulusan Universitas Toronto menciptakan teknologi AI yang diyakini perusahaan bisa menjadi kunci di masa depan, yaitu jaringan saraf pembelajaran dari sebuah teks digital.

Hinton menganggap hal tersebut dapat menjadi solusi yang ampuh bagi mesin untuk memahami hingga menghasilkan teks dan bahasa. Namun, selama beberapa tahun mengembangkan produk berteknologi AI, tepatnya saat Google dan OpenAI mulai mengembangkan chatbot AI, pandangan Hinton terhadap teknologi yang ia buat pun berubah.

Baca Juga: Chatbot Baru dari Google dan Microsoft Siap Bersaing dengan ChatGPT besutan OpenAI, Ini Kata Pengguna

“Apa yang ada di dalam sistem ini, sebenarnya jauh lebih baik daripada apa yang ada di otak (manusia),” ujar Hinton, dikutip dari Kompas.com.

Produk generatif AI juga dinilai dapat menjadi alat menyebarkan informasi yang salah (misinformasi). Teks, foto, video yang keliru dan tidak sesuai faktanya akan mulai berseliweran di dunia maya.

Selain itu juga dapat menjadi alat menyebarkan informasi yang salah (misinformasi). Teks, foto, video yang keliru dan tidak sesuai faktanya akan mulai berseliweran di dunia maya.

Baca Juga: Prediksi ChatGPT Bakal Kalahkan Google Search Engine

Dalam waktu singkat, produk serupa juga memiliki risiko menggantikan pekerjaan manusia, atau bahkan bisa berdampak bagi umat manusia.

“Susah untuk mencegah aktor jahat menggunakannya (produk AI) untuk hal-hal buruk,” tambah Hinton.

Hinton juga menyoroti beberapa hal lain saat melihat perkembangan dan persaingan industri teknologi yang semakin meningkat. Masifnya produk-produk serupa berteknologi AI adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan atau dicegah. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga