Inggris Gunakan Robot AI jadi Asisten Kepsek dan Guru

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Kamis, 26 Oktober 2023
0 dilihat
Inggris Gunakan Robot AI jadi Asisten Kepsek dan Guru
Robot AI bernama Abigail Bailey (kanan) bertugas menjadi asisten kepala sekolah di Cottesmore School, Jamie Rainer (kiri) ditunjuk sebagai kepala guru, usai Rogerson (kasek) gagal menemukan kandidat manusia untuk mengisi posisi tersebut. Foto: Kolase

" Sebuah sekolah persiapan berasrama Cottesmore School di West Sussex, Inggris, telah bekerja sama untuk menciptakan robot artificial intelligence (AI) "

LONDON, TELISIK.ID - Penggunaan AI tak diragukan lagi, bahkan sebuah sekolah persiapan berasrama Cottesmore School di West Sussex, Inggris, telah bekerja sama untuk menciptakan robot artificial intelligence (AI).

Robot tersebut bernama Abigail Bailey, sebagai asisten kepala sekolah, seperti yang dipublikasikan dalam laman The Telegraph.

1. Bertugas seperti ChatGPT

Melansir Kompas.com, sebagai robot AI asisten kepala sekolah, Abigail Bailey bertugas sebagai chatbot seperti ChatGPT. Karena itu, Bailey tidak akan mengajar, memimpin rapat atau memberikan pekerjaan rumah (PR).

Menurut Kepala Sekolah Cottesmore School, Tom Rogerson, Abigail Bailey akan membantunya dan guru lain dalam banyak hal. Misalnya untuk menuliskan kebijakan sekolah hingga membantu siswa yang memiliki keragaman saraf atau disebut neurodiverse.

2. Tujuan menggunakan robot AI

Cottesmore merupakan salah satu sekolah persiapan di Inggris yang berupa sekolah asrama untuk anak berusia 4 hingga 13 tahun, dengan biaya hampir 32.000 poundsterling (Rp 614.923.422,82) per tahun.

Baca Juga: Di China Robot AI Bisa Jualan Online

Sekolah ini juga meraih penghargaan menjadi 'Sekolah Persiapan Tahun Ini' tahun 2020 dari Tatler. Sekolah Cottesmore menjadi sekolah pertama yang menggunakan robot AI sebagai layaknya kepala sekolah di awal tahun 2023 ini.

Kendati mendapat bantuan dari robot AI, Rogerson tetap akan meminta nasehat dari staf lainnya yang merupakan manusia, bukan robot. Pasalnya, chatbot ini juga mungkin memberikan rekomendasi yang kurang tepat bahkan keliru, sebagaimana chatbot lainnya.

4. Berikan panduan masalah anak-anak

Rogerson menambahkan, hal ini bukan berarti dirinya tak membutuhkan nasihat dari manusia. Namun dalam beberapa kondisi, dirinya tak perlu menghubungi atau mengganggu seseorang untuk mengambil keputusan.

"Menjadi kepala sekolah adalah pekerjaan yang 'kesepian'. Tentu kami memiliki grup kepala sekolah, tetapi memiliki 'seseorang' yang sangat meyakinkan dapat membantu Anda di tempat sepi ini," tambah Rogerson.

Dilansir dari Detik.com, chatbot pada dasarnya akan digunakan sebagai tangan kanan Rogerson, yang memberikan panduan tentang berbagai masalah mulai dari menyusun kebijakan sekolah hingga mendukung anak-anak dengan ADHD.

5. Robot AI dapat diatur dengan mudah

Meskipun kepala sekolah robot mungkin terdengar seperti sesuatu yang keluar dari novel fiksi ilmiah, kepala sekolah manusia Cottesmore, Rogerson, dengan cepat mencatat pengalaman positif dengan chatbot AI ini.

Baca Juga: Robot Seks Berteknologi AI Kini Hadir, Punya Kemampuan Bercinta Rasa Pacar

Rogerson ingin para kepala sekolah lain juga dapat menggunakan robot AI. Nantinya robot dapat diatur dengan program sedemikian rupa untuk membantu kepala sekolah dalam berpikir.

6. Jamie Rainer jadi guru

Rogerson bahkan menunjuk robot AI lain bernama Jamie Rainer untuk melakukan peran lainnya, sebagai kepala guru AI, setelah gagal menemukan kandidat manusia untuk mengisi posisinya.

Menurut Rogerson, dalam menunjuk kepala guru AI manusia, standarnya cukup tinggi. Guru itu harus memiliki empati yang tinggi, mampu mengajar olahraga, mendukung pembelajaran, memiliki hobi dan aktivitas yang bervariasi, dan memiliki kualifikasi AI yang relevan.

"Memenuhi semua tugas itu adalah hal yang sulit," kata Rogerson. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga