Inggris Uji Coba Satelit Milik Elon Musk yang Punya Kecepatan hingga 400 Mbps
Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Sabtu, 03 Desember 2022
0 dilihat
Satelit Starlink milik Elon Musk diuji coba oleh Pemerintah Inggris untuk meningkatkan akses internet di daerah pedalaman. Satelit ini pasalnya mempunyai kecepatan internet hingga 400 Mbps. Foto: CNN Indonesia
" Era digital saat ini, layanan internet menjadi kebutuhan primer bagi negara-negara maju seperti Inggris. Internet yang cepat dapat memudahkan akses ke segala kebutuhan berbagai lini "
INGGRIS, TELISIK.ID - Era digital saat ini, layanan internet menjadi kebutuhan primer bagi negara-negara maju seperti Inggris. Internet yang cepat dapat memudahkan akses ke segala kebutuhan berbagai lini.
Mengutip dari BBC News, pemerintah Inggris saat ini sedang melakukan uji coba terhadap teknologi satelit milik Elon Musk, Starlink untuk meningkatkan konektivitas internet ke rumah dan perusahaan terpencil di negaranya.
Uji coba ini melibatkan tiga lokasi terpencil di Inggris, yaitu Biara Rievaulx di Taman Nasional North York Moors, Wasdale Head di Lake District dan di dalam Taman Nasional Snowdonia.
Baca Juga: 5 Aktivis Lingkungan dapat Rp 17 Miliar dari Pangeran William
Nantinya pemerintah Inggis akan mempertimbangkan kelayakan penggunaan teknologi tersebut. Sejauh ini, Departemen digital, budaya dan olahraga Inggris memperlihatkan hasil uji coba Satelit Starlink dapat memberi kecepatan hingga 200 Mbps, empat kali lebih cepat dibanding rata-rata tingkat konektivitas di Inggris yang hanya 50 Mbps.
Sekretaris Digital Inggris, Michelle Donelan mengatakan, uji coba tersebut bertujuan untuk menemukan solusi atas tingginya biaya pemasangan kabel ke lokasi yang terpencil.
Sinyal broadband yang dipancarkan oleh satelit di udara relatif lebih rendah dan dapat menjadi cara yang efektif bagi daerah terpencil untuk mendapat akses internet berkecepatan tinggi, terutama bila tidak dapat dijangkau oleh kabel tembaga,
Dalam cuitannya di Twitter, Elon Musk mengaku, berkomitmen untuk terus mendanai proyek tersebut meski dirinya mengalami kerugian, salah satunya untuk membantu pemerintah Ukraina dalam mengakses internet secara gratis.
Baca Juga: Uni Eropa Bakal Sediakan Jaringan 5G di Dalam Pesawat
Melansir CNBCIndonesia.com, Starlink sendiri adalah nama jaringan orbital yang pengembangannya sudah dimulai sejak 2015, dengan satelit prototope pertama yang diluncurkan pada 2018.
Sejak saat itu ribuan satelit telah diluncurkan di orbit rendah bumi atau low earth orbit (LEO) yang merupakan teknologi untuk merevolusi internet. LEO beroperasi lebih dekat ke planet atau sekitar 2.000 kilometer di atas permukaan bumi.
Dengan jarak yang lebih dekat dibanding satelit lain, hal ini bisa membantu masyarakat pedalaman terhadap akses internet yang mudah dan cepat. (C)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: KardinĀ
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS