Ingin Bantu Orang Tua, Gadis Ini Bekerja Keras Sekolahkan Adik-adiknya
Wa Ode Umratul Khazanah, telisik indonesia
Kamis, 04 November 2021
0 dilihat
Umy Khoirunnisa'a seorang guru privat asal Kendari. Foto: Ist
" Umy selalu berusaha menjadi contoh dan teladan yang terbaik untuk adik-adiknya, serta mengusahakan yang terbaik untuk keluarganya "
KENDARI, TELISIK.ID - Tanggung jawab menjadi anak sulung tidaklah mudah. Mereka selalu dituntut untuk menjadi yang terbaik dari anak-anak setelahnya. Mereka bertanggung jawab untuk membantu orang tua dalam memberikan pengawasan dan pendidikan bagi adik-adiknya.
Anak sulung juga adalah saksi dari perjuangan orang tua. Mereka sangat memahami kesulitan yang dialami oleh orang tua. Sehingga hal ini menuntut mereka untuk terus bersikap tenang, dewasa dan terbiasa memikirkan masa depan keluarga.
Inilah yang dirasakan oleh Umy Khoirunnisa'a, gadis asal Kota Kendari, yang sehari-hari bekerja sebagai guru di SMP Hidayatullah, juga aktif sebagai guru privat yang mengajar di bidang IPA dan Tahfidzul Qur'an.
Sejak pandemi, penghasilan sang ayah yang hanya seorang pedagang es keliling, semakin memprihatinkan. Keadaan ekonomi keluarganya yang kian memburuk, membuat gadis ini bertekad harus mengerahkan segala kampuannya agar bisa membantu meringankan beban orang tuanya.
"Sekarang ini penghasilan orang tua sangat minim, dan saya masih punya 4 orang adik. Dua orang adik saya sekolah di pesantren. Dan kita tahu sendiri, di pesantren itu butuh banyak biaya. Uang makan, SPP dan sebagainya. Jadi, bagaimana caranya, ya saya yang harus menggantikan posisi ayah saya," ujar Umy, Kamis (4/11/2021).
Dalam kesehariannya, gadis berusia 23 tahun ini selalu mengisi hari-harinya dengan bekerja. Baginya, tak ada hari tanpa mengajar. Ia bahkan menganggap bahwa waktu adalah uang.
"Kalau ditanya kenapa segiat itu bekerja, karena saya menganggap, karena saya ini anak pertama, berarti saya adalah harapan orang tua yang harus membantu membesarkan adik-adik saya," tambahnya.
Baca Juga: Demi Keluarga, Bapak Ini Rela Puluhan Tahun Merantau Jualan Kerajinan
Baca Juga: Dari Sampah, Ibu Ini Hidupi Suami dan 9 Anak
Hal ini, dilakukannya demi keluarga dan masa depan adik-adiknya.
"Kalau dibilang capek, ya pasti capek. Bayangkan dari Senin sampai Sabtu, saya mengajar full day, dari pagi jam 09.00 sampai jam 20.00 malam. Tapi lagi-lagi saya berpikir bahwa saya ini anak pertama yang punya tanggung jawab yang besar bagi adik-adik saya."
Sebagai anak pertama, Umy selalu berusaha menjadi contoh dan teladan yang terbaik untuk adik-adiknya, serta mengusahakan yang terbaik untuk keluarganya. Meski usianya sebenarnya belum pantas menanggung beban seberat itu.
Meski demikian, Umy tidak menganggap ini sebagai beban. Ia bahkan menganggap ini adalah sebuah kenikmatan sehingga ia sangat bersyukur atas apa yang ia kerjakan saat ini.
"Saya selalu bersyukur kepada Allah, dan selalu berdoa agar ini bisa jadi amal jariyah untuk saya," tambahnya lagi.
Ia juga menganggap bahwa apa yang ia dapatkan saat ini adalah titipan dari Allah, bukan hanya untuk dirinya tapi juga untuk keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
"Rezeki kalau kita gunakan untuk bantu orang tua pasti ada-ada saja rezekinya. Karena Allah sudah menjamin semuanya." pungkasnya. (A)
Reporter: Wa Ode Umratul Khazanah
Editor: Haerani Hambali