Ingin Majukan Desanya, Jurnalis Televisi di Manggarai NTT Pilih Jadi Kades
Berto Davids, telisik indonesia
Sabtu, 13 November 2021
0 dilihat
Jurnalis Televisi, Martinus Don saat bersama warga. Foto: Ist.
" 94 desa di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar pemilihan serentak "
MANGGARAI, TELISIK.ID - 94 desa di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar pemilihan serentak, Kamis 11 November 2021.
Tercatat 113.538 orang dalam DPT tersebar di 238 TPS telah menggunakan hak pilihnya.
Salah satu Cakades yang mengumumkan kemenangan yaitu Martinus Don, calon Kepala Desa Mata Wae di Kecamatan Satar Mese Utara, yang juga berprofesi sebagai jurnalis televisi.
Di atas kertas, perolehan suara jurnalis yang biasa disapa Marten ini keluar sebagai pemenang. Dia memperoleh 272 suara dari total 772 suara sah.
Adapun Wilem Mas, mantan Kades Mata Wae berada di belakang Marten dengan 228 suara. Kemudian Fidelis Bagung yang menempati urutan ketiga meraih 205 suara dan terakhir Stanislaus Jeharut hanya memperoleh 67 suara.
Cakades nomor urut 4 ini menang telak di kampung Gejar dan Nteer, 236 suara.
Meski meraih suara terbanyak Marten Don kalah di Dusun Ruwat, di situ ia hanya mendapat 36 suara.
Marten Don merupakan satu-satunya calon Kades di Manggarai berlatarbelakang jurnalis. Sejak tahun 2018 ia merupakan kontributor televisi berita nasional.
Sarjana ekonomi ini juga diketahui cukup lama mengelola media online.
Kemenangan Don, tentu merupakan kabar baik bagi rekan-rekan se-profesi. Komunitas pers di Manggarai.
Baca Juga: Dua Hari Pencarian, Kakek Hilang di Hutan Belum Ditemukan
“Profisiat rekan Marten Don, terpilih sebagai Kades Mata Wae. Siapkan diri membangun desa,” tulis Ketua Persatuan Jurnalis Manggarai, John Manasye di grup WhatsApp media, Sabtu pagi 13 November 2021.
Sebelum mencalonkan diri, Marten yang adalah anak tanah kampung Gejar cukup lama melakukan pencermatan bagaimana membangkitkan potensi desa yang berpeluang menjadi sumber kesejahteraan lokal.
Tidak ada cara lain menurut dia yaitu mengambil alih kepemimpinan di desanya. Desa Mata Wae merupakan gerbang Kabupaten Manggarai.
Desa yang berbatasan dengan Kecamatan Lembor Manggarai Barat ini berada di pinggir jalan negara Ruteng-Labuan Bajo.
“Wisatawan yang bergerak dari Manggarai Barat ataupun yang menuju Labuan Bajo mau berhenti di Nteer asal ada produk ekraf (ekonomi kreatif). Kita punya produknya yaitu kain tenun yang kita buat sendiri dan cinderamata lainnya berbahan tenunan khas Satar Mese,” ulas Marten saat ditemui Telisik.id, Sabtu (12/11/2021) di Ruteng.
“Lebih ke dalam, ada yang bisa dilihat, di sekitar sini juga ada air mancur alam Sosor Alo lalu wisatawan bisa menyaksikan proses pembuatan parang di sini secara tradisional. Desa ini layak dikembangkan menjadi desa wisata sebagai transit point paket wisata Flores,” tambahnya.
Baca Juga: JMSI Salut Semarang Jadi Kota Pertama dengan Sistem CCTV Sampai RT RW
Pembangunan infrastruktur menurut Don merupakan mandatori Undang-Undang Desa dengan kerangka berpikir menciptakan kesejehteraan melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh pemimpin sebelumnya.
Desa Mata Wae kini menanti gebrakan Martinus Don. Ayah dua anak itu membutuhkan dukungan banyak pihak termasuk Pemkab Manggarai guna pengembangan UMKM.
“Kita bangun gerbang desa di titik perbatasan Nteer. Di situ kita buka lapak UMKM di pinggir jalan negara. Berbagai produk lokal kita pajang di sana. Dan tentu ini akan menarik minat pelaku wisata dan turis untuk mampir di desa kami,” cetus dia lagi.
“Saat ini kepala desa bukan untuk bangun rabat atau drainase saja. Pengembangan potensi desa melalui BUMDes atau Pokdarwis yang akan memperkuat desa wisata dan itu lokomotif desa kita selain pertanian,” tutupnya. (B)
Reporter: Berto Davids
Editor: Haerani Hambali