Dongkrak Sektor Pertanian, Manggarai Kekurangan Tenaga PPL
Berto Davids, telisik indonesia
Jumat, 23 April 2021
0 dilihat
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai, Drh. Yoseph Mantara. Foto: Berto Davids/Telisik
" Kita masih kurang PPL sebanyak 85 orang karena kalau merujuk pada undang-undang, satu PPL hanya diperbolehkan menangani satu desa. "
MANGGARAI, TELISIK.ID - Kabupaten Manggarai, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih mengalami kekurangan tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mendongkrak kemajuan pada sektor pertanian.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian, Drh. Yoseph Mantara saat mengikuti rapat koordinasi bersama PPL se-Kabupaten Manggarai di Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai, Selasa (22/04/2021).
Yoseph mengatakan bahwa sebenarnya saat ini pihaknya masih membutuhkan tambahan PPL untuk pembinaan para petani dan mendongkrak kemajuan pertanian.
Pasalnya, jumlah PPL hingga April 2021 hanya sebanyak 101 orang. Dari total tersebut 3 orang bertugas di tingkat kabupaten sebagai KJP dan 12 orang bertugas sebagai koordinator BPP.
Rincian tersebut, kata dia, jumlah PPL yang benar-benar bertugas di desa hanya 86 orang. Hal itu tentu tidak sesuai dengan jumlah desa/kelurahan yang ada di Manggarai, yakni 171.
Baca juga: Menyoal Larangan Mudik, PT OSS dan PT VDNI Siap Patuhi Aturan
Selain itu, katanya lagi, untuk wilayah binaan yang ditangani PPL dirinci sebagai berikut, yakni: PPL yang menangani satu desa sebanyak 27 orang, PPL yang menangani dua desa sebanyak 41 orang, PPL yang menangani tiga desa sebanyak 13 orang dan PPL yang menangani empat desa sebanyak 5 orang.
Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 16 tahun 2006, sambung Yoseph, satu PPL hanya diperbolehkan menangani satu desa. Atas dasar itu Manggarai masih membutuhkan tambahan tenaga PPL.
"Kita masih kurang PPL sebanyak 85 orang karena kalau merujuk pada undang-undang, satu PPL hanya diperbolehkan menangani satu desa," tuturnya.
Sementara itu Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut meminta para PPL yang ada tetap menjalankan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab meski saat ini beban tugasnya tinggi karena harus merangkap satu sampai dua desa.
"PPL adalah baris terdepan untuk sebuah pertaruhan kehidupan melalui bidang pertanian. Keberlangsungan hidup rakyat Manggarai khususnya petani sangat ditentukan oleh eksistensi PPL" tutur mantan Kasat Pol PP Kabupaten Manggarai itu.
Ia berharap di tengah situasi pandemi dan keterbatasan anggaran PPL mampu untuk berinovasi baik dalam upaya membimbing para petani, mengatasi hama tanaman maupun kelangkaan pupuk (B).
Reporter: Berto Davids
Editor: Haerani Hambali