Ini Alasan Kepala BNNP Sumut Terkait Kaburnya Lima Tahanan

Ones Lawolo, telisik indonesia
Senin, 17 Mei 2021
0 dilihat
Ini Alasan Kepala BNNP Sumut Terkait Kaburnya Lima Tahanan
Kepala BNNP Sumut, Brigjend Pol Atrial. Foto: Ones Lawolo/Telisik

" Kita punya alasan. Petugas kita dipukuli dan disiram air panas serta air cabe "

MEDAN, TELISIK.ID - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara (Sumut) memberikan alasan penyebab kaburnya tahanan dari balik jeruji besi pada Minggu (16/5/2021).

Alasannya, karena petugas penjaga tahanan BNNP Sumut telah dipukuli oleh lima tahanan yang kabur. Bahkan, para tahanan tersebut menyiram petugas dengan air panas dan air cabe yang telah mereka siapkan.

"Kita punya alasan. Petugas kita dipukuli dan disiram air panas serta air cabe," kata Kepala BNNP Sumut, Brigjen Pol Atrial saat diwawancarai Telisik.id di halaman BNNP Sumut, Senin (17/5/2021).

Dijelaskan, lima orang tahanan yang berhasil kabur itu berawal ketika beberapa orang tahanan berteriak minta air minum kepada petugas.

Baca Juga: Cegah Penyebaran COVID-19, Sekda Minta Penjagaan Perbatasan Diperketat

Selanjutnya, petugas jaga memasukkan galon air ke dalam kamar sel. Secara tiba-tiba tahanan dari dalam menyiramkan air cabai ke wajah petugas dan mengenai mata petugas.

Bahkan, air panas pun disiramkan untuk menyerang petugas. Kemudian mereka mendorong serta memukul petugas.

"Petugas sudah berupaya melakukan perlawanan dan menguasai pintu sel Blok B agar tahanan tidak melarikan diri. Namun, tahanan tersebut tetap berhasil kabur," pungkasnya mengakhiri.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak lima orang tahanan narkoba di Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara (Sumut) kabur dari sel.

Baca Juga: Juli Mulai Tatap Muka, Sekolah di Jatim Wajib Bentuk Satgas COVID-19

Peristiwa kaburnya tahanan itu terjadi pada Minggu (16/5/2021) sekira pukul 02:00 WIB pagi.

Informasi diterima Telisik.id, tahanan yang kabur tersebut bernama Rahmat Hidayatulloh alias Muhammad Isbandi, Zulfikar, Muhammad Junaidi, Irwanda dan Marzuki Ahmad.

Kelima tahanan itu adalah merupakan bandar narkoba di berbagai daerah. Mereka berasal dari daerah berbeda yakni Kabupaten Batubara, Aceh Utara, Bireun dan Kota Batam. (B)

Reporter: Ones Lawolo

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga