Juli Mulai Tatap Muka, Sekolah di Jatim Wajib Bentuk Satgas COVID-19
Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Senin, 17 Mei 2021
0 dilihat
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto: Ist.
" Anggota Satgasnya nanti mengutamakan kearifan lokal. Misal guru dan siswa yang ada di OSIS. Kalau tidak ada Satgasnya, maka guru akan kesulitan untuk menertibkan disiplin protokol kesehatan. Kalau anggota Satgasnya, teman sebaya akan lebih mudah mengingatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan di sekolah "
SURABAYA, TELISIK.ID - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan seluruh sekolah di Jatim untuk membentu Satgas COVID-19 di seluruh sekolah jelang pemberlakuan tatap muka yang akan digelar awal Juli 2021 mendatang.
“Anggota Satgasnya nanti mengutamakan kearifan lokal. Misal guru dan siswa yang ada di OSIS. Kalau tidak ada Satgasnya, maka guru akan kesulitan untuk menertibkan disiplin protokol kesehatan. Kalau anggota Satgasnya, teman sebaya akan lebih mudah mengingatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan di sekolah,” terangnya di Surabaya, Senin (17/5/2021).
Baca Juga: 4 Pulau di NTT Berpotensi Dilanda Angin Kencang Selama Dua Hari
Mantan Mensos ini mengatakan, tim Satgas COVID-19 itu nantinya akan menertibkan protokol kesehatan, mengecek jadwal penyemprotan disinfektan di sekolah dan kelas, stok masker untuk yang lupa membawa masker, dan sebagainya.
Terkait vaksinasi guru, wanita yang juga Ketum Muslimat NU ini minta kepada Kepala Dinkes Jatim untuk mengirim surat dan berkoordinasi dengan Kepala Dinkes kabupaten/kota se-Jatim untuk pelaksanaan vaksinasi pada guru dan tenaga pendidik SMA, SMK, dan SLB agar dipastikan pada ahir Juni sudah seratus persen tervaksin.
Baca Juga: Viral: Hendak Berlibur, Seorang Wanita Ngamuk saat Dipaksa Putar Balik
“Kami harus terus monitor berapa banyak guru yang sudah selesai divaksin, berapa yang baru divaksin sekali, berapa yang belum sama sekali. Termasuk di kabupaten/kota mana saja harus dimaksimalkan,” pintanya. (B)
Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Haerani Hambali
