Ini Bahayanya Menunda Salat di Akhir Waktu
Irawati, telisik indonesia
Rabu, 06 Oktober 2021
0 dilihat
Jangan menggampangkan atau menunda salat kecuali ada uzur. Foto: Repro detik.com
" Kelebihan (salat) pada awal waktu dibanding pada akhir waktu adalah seperti keutamaan akhirat atas dunia "
KENDARI, TELISIK.ID - Salat adalah salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan bagi seluruh umat Islam, yang diawali takbir dan diakhiri dengan salam.
Salat merupakan ibadah yang istimewa di dalam Islam karena perintah pelaksanaannya diterima oleh Nabi Muhammad SAW dari Allah SWT secara langsung.
Rasulullah SAW bersabda:
"Amal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat dari seorang hamba adalah salatnya. Jika, salatnya baik maka telah sukses dan beruntunglah ia. Sebaliknya jika rusak, sungguh telah gagal dan merugilah ia." (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah).
Dilansir dari sindonews.com, pimpinan Pondok Pesantren As-Shidqu Kuningan, Al-Habib Quraisy Baharun, menceritakan sebuah kisah yang penuh hikmah terkait orang yang menyepelekan salat.
Dikisahkan, ada seorang saleh menguburkan jenazah saudara perempuannya. Setelah pulang, ia menyadari kalau dompetnya telah hilang. Mungkin jatuh ketika ia memakamkan saudaranya itu.
Karena itu, ia segera kembali ke pemakaman dan menggali kembali. Tetapi, belum sempat menemukan dompetnya kembali, ia melihat nyala api di kubur saudaranya tersebut. Ia ketakutan dan segera menutupnya kembali. Ia menangis melihat keadaan kubur saudaranya itu.
Saudaranya itu memang tidak tinggal bersamanya, tetapi bersama ibunya. Segera ia menuju rumah ibunya, dan masih dengan menangis ia berkata, "Wahai ibu, beritahukan kepadaku, bagaimana amalan saudaraku itu?"
Sang ibu berkata, "Ada apa gerangan sehingga engkau bertanya seperti itu?"
"Wahai ibu, aku melihat kuburnya menyala api!" Kata sang anak, kemudian ia menceritakan secara lengkap pengalamannya.
Sang ibu ikut menangis mendengar cerita itu dan berkata, "Saudaramu itu biasa meringan-ringankan (menggampangkan) salat dan mengakhirkannya, hingga waktunya hampir habis!"
Sebagian ulama menyatakan, bahwa tidak mengapa salat menjelang akhir waktu, asal belum masuk kepada waktu salat selanjutnya. Kemudian, tidak ada maksud untuk menyepelekan salat itu kecuali benar-benar karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan.
"Hanya saja ia akan kehilangan keutamaan salat pada awal waktu," kata Habib yang juga alumni Darul Musthofa Tarim Hadhramaut Yaman itu.
Rasulullah SAW bersabda, "Amal perbuatan yang paling disukai Allah adalah salat pada awal waktu." Beliau juga bersabda, "Kelebihan (salat) pada awal waktu dibanding pada akhir waktu adalah seperti keutamaan akhirat atas dunia".
Dalam riwayat lainnya, Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa salat pada awal waktu, maka naiklah salatnya itu ke langit dengan diliputi cahaya hingga sampai di 'Arsy, lalu ia (salat itu) membacakan istigfar untuk orang yang melakukan salat itu hingga hari kiamat, sambil berkata: "Semoga Allah memeliharamu," sebagaimana engkau memelihara aku. Jika, seseorang itu salat tidak pada waktunya (ghairi waqtiha, menunda-nunda hingga masuk pada waktu salat selanjutnya), maka salat itu akan naik ke langit diliputi kegelapan. Dan bila sampai ke langit, ia dilipat bagaikan baju yang rusak, lalu dilemparkan ke wajah orang yang melakukannya itu."
Dalam hadis lainnya, Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa yang menghimpun antara dua waktu salat tanpa uzur atau karena meringan-ringankan (menggampangkan, menyepelekan), maka ia telah memasuki pintu dosa besar."
Dilansir dari kompasiana.com, akibat salat di ujung waktu, para malaikat menyeretnya melewati orang banyak, menuju ke arah api neraka yang menyambar-nyambar.
Dia menjerit sekuat tenaga dan bertanya-tanya barangkali ada orang yang mampu membantunya.
Dia menjerit lagi sambil menyebutkan semua kebaikan yang telah dia lakukan, bagaimana dia sering membantu orang tuanya. Bagaimana dia tidak pernah tertinggal puasanya, tidak pernah meninggalkan salatnya, selalu bersedekah dan rajin membaca Al-Qur'an.
Dia terus menjerit lagi, namun tidak ada seorangpun yang tampil membantunya. Para malaikat terus menyeret dia. Dan mereka semakin dekat dengan kawah api neraka.
Dia menoleh ke belakang dan ini harapannya yang terakhir. Dia teringat tidak! Rasulullah SAW pernah bersabda: "Bagaimana bersihnya seseorang yang mandi di sungai lima kali sehari dari kotoran, begitu juga bersihnya orang yang melaksanakan salat lima kali sehari dari dosa-dosa mereka."
Dia menjerit lagi sekuat tenaga:
"Salat saya? Salat saya? Doa saya?"
Kedua malaikat tidak berhenti, dan terus menyeretnya ke tepi jurang neraka. Kembang api neraka yang membubung terasa menyambar mukanya. Dia menoleh ke belakang lagi, tapi matanya telah kering dari setiap harapan dan dia tidak memiliki apa-apa lagi yang tinggal di dalam dirinya. Salah satu malaikat menolak dia dan memasukan ke kawah neraka.
Dia mendapati dirinya terus melayang dan akhirnya jatuh ke dalam kawah api neraka yang menjulang tinggi selama 70 tahun. Setelah 70 tahun sengsara dibakar api, tiba-tiba terasa tangannya diraih oleh satu lengan.
Dia ditarik kembali ke atas, ketika dia mengangkat kepalanya, dia melihat seorang pria yang sangat tua dengan jenggot putih yang panjang memegang tangannya. Pria itu kelihatannya sangat daif.
Sambil menyapu debu di tubuhnya dia bertanya pada pria tua itu: "siapakah anda?" Orang tua itu menjawab: "Akulah salat anda".
"Mengapa kamu begitu terlambat bantu saya? Wahai salatku, saya telah terjerumus ke dalam api neraka selama 70 tahun! Kenapa setelah tubuh saya hangus dan hampir hancur baru kamu datang selamatkan saya, kenapa ?"
Orang tua itu tersenyum sambil menggelengkan kepalanya dan berkata: "Apakah kau lupa?" Selama hidup di dunia, dulu kamu selalu laksanakan saya pada saat-saat akhir !!"
"Setiap kali Magrib kamu fokus pada sinetron TV dulu, zuhur kamu lewat, kamu lebih mementingkan kerja daripada saya. Salat asar dan subuh juga selalu di ujung waktu."
Baca Juga: Mengapa Harus Selalu Muhasabah Diri? Ini Keutamaannya
Baca Juga: Jangan Tinggalkan Doa Ini Sebelum Salam Usai Tasyahud Akhir
"Kamu ingatkah itu semua?"
Penjelasan pria tua itu mengejutkannya dari tidur, dia terjaga dan mengangkat kepalanya dari tidur. Seluruh tubuhnya basah oleh keringat, ketakutan.
Ya Allah, aku mimpi tapi, seperti nyata. Ketika itu juga ia mendengar suara azan di kumandangkan menandai masuknya waktu salat asar.
Dia bangun dengan cepat dan mengambil air wudu. Dia berjanji tidak akan melalaikan salat lagi. Dia menyadari kesalahannya sekarang. Dia telah mendapat petunjuk yang maha benar.
Dari keterangan atau pemaparan di atas, mengenai kisah yang diceritakan dapat memberikan gambaran, ilustrasi dan bayangan terhadap kita umat Islam tentang pentingnya menjaga atau memelihara salat, dilaksanakan tepat waktu kecuali ada uzur tertentu, sehingga terkendala dan tidak bisa mengerjakan tepat pada waktunya.
Mari sama-sama, kita istiqamah agar sebagai muslim dapat berusaha semaksimal mungkin, menjaga atau memelihara salat kita tepat pada waktunya, tanpa menunda-nunda. (C)
Reporter: Irawati
Editor: Haerani Hambali