Ini Empat Festival Budaya Terbesar Masyarakat Pesisir Wakatobi
Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Selasa, 18 Mei 2021
0 dilihat
Proses adat Karia dalam Festival Barata Kaledupa. Foto: Ist.
" Keempat pulau tersebut memiliki wisata bahari yang luar biasa menakjubkan hingga terkenal sampai manca negara "
WAKATOBI, TELISIK.ID - Kabapaten Wakatobi merupakan daerah kepulauan yang terdiri dari empat pulau, yaitu pulau Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko.
Keempat pulau tersebut memiliki wisata bahari yang luar biasa menakjubkan hingga terkenal sampai manca negara.
Namun, selain wisata bahari, Wakatobi juga memiliki festival budaya yang unik dan mempesona. Sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, sebuah festival menjadi media pembelajaran budaya yang lebih mudah dicerna oleh generasi muda.
Umumnya, festival budaya diselenggarakan pada momen tertentu. Hal tersebut akan menambah daya tarik wisatawan untuk menikmati keindahan adat, seni, dan budaya di Wakatobi.
Berikut ini beberapa festival budaya yang ada di pesisir Wakatobi:
1. Festival Potapaki Bagi Para Perantau
Potapaki berasal dari kata po yang berarti saling, dan tapaki yang berarti bertanya kepada yang lebih tau atau yang lebih tua.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kepala Desa Kulati, Burhanudin, potapaki yang digelar tiga tahun sekali ini dimulai pada tahun 2006, atas inisiatif tokoh masyarakat Kulati bersama masyarakat perantau yang tengah membicarakan perihal kerinduan akan kampung halaman, hingga pembicaraan tentang pembangunan Desa Kulati.
Dari pembicaraan itu tercetus ide menyelenggarakan Potapaki, dengan dua tujuan mendasar, yaitu menghilangkan kerinduan para perantau yang telah lama meninggalkan Kulati dengan menghadirkan berbagai tradisi dan kesenian maupun permainan tradisonal.
Puncak festival ini ditandai dengan digelarnya budaya 'Pajuju', yakni arak-arakan kue Karasi (kue tradisional Wakatobi) yang dibentuk menyerupai kubah bertingkat dan diisi makanan lokal termasuk hasil laut seperti ikan, lobster dan kerang.
Untuk tingkatan kubah, 'Pajuju' erat hubungannya dengan ajaran Islam. Bertingkat tiga menggambarkan Baitullah (Rumah Tuhan) sekaligus mengingatkan untuk beribadah haji, sedangkan bertingkat lima mengingatkan untuk sholat lima waktu.
2. Festival Barata Kaledupa Pertunjukan Adat
Festival ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rangkaian acara tahunan Wakatobi Festival dan Expo (Wave) yang indah, yang akan berlangsung di Pulau Wangi-wangi.
Puncak festival akan menjadi 'Karia' yang diterjemahkan berarti pesta. Bagi orang Wakatobi, Karia mengacu pada perayaan yang dirayakan pada saat-saat penting dalam kehidupan seseorang seperti kelahiran, usia lanjut, dan pernikahan.
Dalam festival ini, Karia akan menggambarkan perayaan seputar usia seseorang atau ritual yang melambangkan transformasi dari anak ke masa dewasa. Sebelum festival, mereka yang merayakan kesempatan tersebut akan mengirim jagung, kelapa, dan berbagai tanaman lainnya ke kepala sesepuh desa. Hasil panen ini akan memberikan kontribusi untuk jamuan makan di acara tersebut.
Festival Barata ini akan ditutup dengan Hebangka-bangka. Prosesi Hebangka-bangka ditandai dengan pelarungan makanan tradisional (harua) di atas kapal-kapal miniatur khas Wakatobi, sebagai simbol pelepasan semua hal yang kurang baik selama Karia.
Festival pulau tukang besi kembali digelar selama 2 hari yang merupakan event tahunan masyarakat pulau Binongko untuk menjaga eksistensi budaya yang beragam, serta potensi pariwisata yang kaya di pulau terujung kabupaten wakatobi.
Festival yang masuk di kelender event tahunan Dinas Pariwisata Wakatobi dilaksanakan untuk ketiga kalinya yang di pusatkan di Kecamatan Binongko.
4. Wakatobi Wave Festival Wisata Bahari Di Wangi-Wangi
Wakatobi Wave merupakan salah satu Festival yang diselenggarakan untuk meningkat sektor pariwisata terutama wisata bahari di Wakatobi. Berada di Taman Nasional Wakatobi di Sulawesi Tenggara yang terkenal sebagai salah satu surga wisata bawah laut, terutama bagi para pecinta diving.
Festival yang dilaksanakan di Wangi-Wangi ini merupakan salah satu bagian dari Wakatobi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko.
Festival ini menghadirkan pertunjukan seni, parade costum, parade karia, perahu hias, panjat pinang, pertunjukan tari kolosal, dan tradisi kansonda’a.
Dalam festival ini, wisatawan maupun masyarakat yang turut serta menyaksikan serangkaian acara festival ini bisa mencicipi hidangan khas tanah Wakatobi, dan juga hidangan laut yang bisa dicoba di warung makan yang ada di sekitar tempat pelaksanaan festival ini. (B)