Ini Kata Kepala SMPN 6 Baubau Setelah Dicap Sekolah Kurang Bersih
Ali Iskandar Majid, telisik indonesia
Selasa, 07 Mei 2024
0 dilihat
Kepala SMP Negeri 6 Baubau, Masrul Mauso Patu (kiri), imbauan menjaga kebersihan (kanan). Foto: Ali Iskandar Majid/Telisik
" Kepala SMP Negeri 6 Baubau, Masrul Mauso Patu, menepis isu kalau sekolah yang ia pimpin krisis kebersihan "
BAUBAU, TELISIK.ID - Usai dicap sebagai sekolah yang kurang bersih oleh tim penilai kebersihan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, Kepala SMP Negeri 6 Baubau, Masrul Mauso Patu, menepis isu kalau sekolah yang ia pimpin krisis kebersihan.
Dia mengatakan, SMP Negeri 6 Baubau mempunyai program-program dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah.
Namun kata dia, bukan berarti pihaknya tidak terima dengan hasil penilaian dari tim penilai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau. Pada kesempatan tersebut ia mengaku benar adanya beberapa item yang kurang bersih seperti pot bunga yang dianggap mencolok dari item lain perihal kebersihan yang diakibatkan oleh percikan air hujan.
Pihak sekolah rencananya akan merenovasi sekolah dan dibuat dengan model terbaru, sehingga terkesan diabaikan serta kurang bersih.
"Kami sudah bersih-bersih hanya pada saat penilaian masih ditemukan item-item yang kurang bersih," ujarnya pada Telisik.id, Selasa (7/5/2024).
Masrul menyatakan, berbicara kebersihan lingkungan sekolah di masa kepemimpinannya sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Baubau, rutin dijalankan program kebersihan seperti Gerakan Sabtu Bersih serta edukasi tentang pendidikan karakter dan kebersihan lingkungan sekolah. Sehingga menjadikan nilai-nilai kebersihan lingkungan tertanam pada diri individu para peserta didik.
Baca Juga: Unik, Sekolah Islam di Kendari Ini Terima Pembayaran SPP Pakai Sampah
Pada akhirnya para peserta didik dengan kesadaran diri ikut membersihkan lingkungan sekolah yang bukan hanya berlaku bagi peserta didik yang terlambat masuk kelas, namun bagi seluruh siswa SMP Negeri 6 Baubau.
Bedasarkan hasil penulusuran Telisik.id di lingkungan sekolah, ditemukan siswa yang tengah melakukan aksi bersih-bersih sekolah yakni memungut sampah organik berupa daun pohon ketapang yang tumbuh di lingkungan sekolah.
Ditemukan pula fasilitas dalam menunjang kebersihan seperti bak sampah di depan masing-masing ruang belajar dan juga ada wastafel serta poster imbauan menjaga kebersihan yang dipasang di tiap-tiap ruang kelas.
Ia menambahkan, faktor curah hujan yang tinggi beberapa waktu terakhir turut mendukung lingkungan sekolah terlihat kotor yang bersumber dari bekas jejak sepatu siswa. Padahal pihak sekolah juga memiliki cleaning service yang bertugas membersihkan halaman sekolah dan toilet sekolah.
Masrul mengaku sangat terkejut usai mendapatkan kabar kalau sekolah yang dipimpinnya mendapatkan predikat sekolah kurang bersih. Ia juga menyayangkan judul pemberitaan media yang hanya menyebut nama SMPN 6 Baubau sebagai sekolah kurang bersih, padahal ada beberapa sekolah yang turut masuk dalam daftar sekolah yang dicap kurang bersih oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau.
"Saya kaget juga sih kok kenapa hanya sekolah saya yang disebut pada judul, padahal masih ada nama-nama sekolah lain yang dicap kurang bersih," imbuhnya.
Masrul berjanji akan terus melakukan pembenahan dalam meningkatkan kebersihan baik pada halaman sekolah maupun ruang belajar. Terutama penertiban larangan siswa untuk tidak lagi memakan jajanan di dalam ruang kelas belajar atau di sekitar kelas serta akan meningkatkan pengecatan di setiap ruang kelas.
Sementara itu, Telisik.id juga berupaya menghubungi pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau untuk dimintai keterangannya terkait kriteria penilaian kebersihan sekolah.
Melalui Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, La Ode Darusalam menyebutkan, ada beberapa indikator yang masuk dalam lomba kebersihan sekolah. Seperti, halaman depan sekolah, halaman belakang, ruang kelas belajar, tempat sampah dan pengelolaan sampah yang langsung dinilai oleh tim penilai kebersihan sekolah bedasarkan kriteria di atas.
Baca Juga: Pelajar SMA dan SMK se-Sulawesi Tenggara Bakal Jalani Tes Urine
Ia mengatakan, semua sekolah yang disurvei kebersihan lingkungan sekolah mempunyai kriteria penilaian yang sama. Lebih jauh ia menjelaskan alasan dari dilakukannya penilaian kebersihan kepada seluruh sekolah yakni agar seluruh sekolah mempersiapkan lingkungan yang nyaman dan bersih.
Sebab sekolah adalah tempat belajar anak didik harus bersih dan juga sehat serta harus memberi contoh kebersihan kepada para peserta didik.
"Ada beberapa indikator dari penilaian lomba kebersihan sekolah," kata La Ode Darusalam ketika dihubungi via telepon seluler.
Selain SMP Negeri 6 Kota Baubau, sekolah lain yang masuk kategori kurang bersih adalah TK syafaat, SD Negeri 2 Topa, SD Negeri Kolagana, SD Negeri 2 Ngagaumala, SMP Negeri 11 Baubau, dan SMP Negeri 12 Baubau. (B)
Penulis: Ali Iskandar Majid
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS