Ini Penyebab Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Kolaka Utara

Muh. Risal H, telisik indonesia
Sabtu, 21 Oktober 2023
0 dilihat
Ini Penyebab Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Kolaka Utara
Potret warga berebut elpiji 3 Kg di salah satu pangkalan di Kecamatan Lasusua, Kolaka Utara. Foto: Muh Risal H/Telisik

" Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kolaka Utara mengklaim, terhambatnya pasokan gas elpiji 3 kilogram (Kg) belakangan ini menjadi pemicu kelangkaan gas melon itu di Kolaka Utara "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kolaka Utara mengklaim, terhambatnya pasokan gas elpiji 3 kilogram (Kg) belakangan ini menjadi pemicu kelangkaan gas melon itu di Kolaka Utara.

Hal itu dikarenakan izin operasional Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Havidz Kolaka Migasindo yang terletak di Kabupaten Kolaka berakhir, dan saat ini masih menunggu perpanjangan kontrak dari Ditjen Migas ESDM RI.

Imbasnya, empat agen Liquified Petroleum Gas Public Service Obligation (LPG PSO) di Kolaka Utara yang merupakan jaringan distribusi Pertamina yang melaksanakan kegiatan pemasaran elpiji bersubsidi kepada masyarakat harus mengantri berhari-hari di SPPBE Kota Kendari untuk mendapatkan pasokan gas.

Baca Juga: Sudah Dua Pekan Gas Elpiji 3 Kg di Kolaka Utara Langka dan Mahal

Kepala Bidang Dalam Negeri, Disdag Kolaka Utara, Muhammad Yusuf menuturkan, selama ini kebutuhan elpiji 3 Kg di Kolaka Utara dipasok dari SPPBE Kolaka, namun saat kontrak perusahaan tersebut berakhir pihak Pertamina menyetop sementara waktu hingga izin operasinya terbit kembali.

"Saat ini satu-satunya SPPBE yang masih beroperasi hanya SPPBE Kendari. Karena itu, suplai kebutuhan elpiji 3 Kg untuk Kolaka Utara agak lambat disebabkan jarak tempuh yang cukup jauh dan antrian kendaraan lama," jelasnya, Sabtu (21/10/2023).

Terkait harga elpiji subsidi yang belakangangan meroket, ia menegaskan, jika kenaikan itu tidak terjadi di tingkat pangkalan, melainkan di pengecer atau kios dan instansinya tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penindakan.

"Kewenangan kami hanya sampai pada pangkalan. Kalau ada pangkalan menjual di atas harga ecer tertinggi (Het) laporkan ke kami," terangnya.

Senada, Sekertaris Disdag Kolaka Utara, Majenun Hamid menuturkan, kurang lebih 150 truk pengangkut elpiji 3 Kg dari beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara mengantre di SPPBE Kendari untuk mengisi elpiji subsidi.

Dalam 1x24 jam, pihak SPPBE hanya mampu melakukan pengisian sebanyak 40 kendaraan dengan rata-rata 560 elpiji setiap truk. Sedikitnya, membutuhkan waktu tiga hari tuk memenuhi 150 kendaraan tersebut.

"Itu belum termasuk perjalanan dari Kolaka Utara ke Kendari dan Kendari menuju Kolaka Utara. Secara keseluruhan dibutuhkan waktu sekitar 5 hari hingga suplai elpiji tiba di Kolaka Utara," urainya.

Mengantisipasi kekosongan dalam rentang waktu 5 hari, Disdag Kolaka Utara berupaya mendesain siklus suplai gas elpiji 3 Kg dari depok Kendari dengan mengatur jadwal angkut truk pengangkut elpiji melon.

"Satu truk dari Kendari membawa tabung elpiji menuju Kolaka Utara sementara kendaraan lainnya menuju Kendari, jadi ketemunya di jalan. Hal ini bakal dilakukan sampai SPPBE Kolaka kembali beroperasi," ujarnya

Diketahui, berdasarkan data Disdag Kolaka Utara, di Sulawesi Tenggara terdapat tiga SPPBE aktif yakni di Kendari, Konawe dan Kolaka. Terdapat 4 agen PSO dengan total 225 pangkalan resmi yang melayani kebutuhan elpiji 3 Kg masyarakat Kolaka Utara.

Baca Juga: Puluhan Pelajar di Kolaka Utara Terima Beasiswa S1 dari PT Riota Jaya Lestari

Sebelumnya, kebutuhan elpiji bersubsidi untuk masyarakat di Kolaka Utara dipasok dari SPPBE Konawe, hanya saja depok pengisian elpiji melon tersebut alami kebakaran sehingga SPPBE Kendari jadi satu-satunya pesok saat ini.

Sementara itu, Kadis Perdagangan Kolaka Utara, Ahdan Alwi mengimbau masyarakat agar tidak panik dan melakukan pembelian secara berlebihan. Ia juga meminta para agen membatasi pembelian warga hanya satu tabung.

"Masyarakat yang hendak membeli elpiji subsidi di pangkalan, harus memperlihatkan kartu keluarga atau membawa KTP," tukasnya. (A)

Penulis: Muh Risal H

Editor: Kardin 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga