Ini Profil Menag Yaqut Cholil Qoumas yang Bandingkan Suara Azan dengan Gonggongan Anjing

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Kamis, 24 Februari 2022
0 dilihat
Ini Profil Menag Yaqut Cholil Qoumas yang Bandingkan Suara Azan dengan Gonggongan Anjing
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Berita orbit

" Sebab di daerah yang mayoritas muslim hampir setiap 100-200 meter terdapat masjid "

KENDARI, TELISIK. ID - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas saat ini tengah jadi sorotan masyarakat akibat ucapannya yang membandingkan suara azan dengan anjing yang menggongong.

Dalam sesi wawancara Yaqut menjelaskan  tidak melarang rumah ibadah umat Islam untuk menggunakan toa atau pengeras suara. 

"Kita tahu itu syiar agama Islam, silahkan gunakan toa tapi tentu harus diatur. Diatur bagaimana volumenya tidak boleh keras, maksimal 100 desibel," jelasnya seperti dilansir dari Suara.com jaringan Telisik.id

Ia juga mengatakan perlu peraturan untuk mengatur kapan saja alat pengeras suara/toa dapat digunakan baik setelah atau sebelum azan dikumandangkan. 

Baginya ini bertujuan juga untuk meningkatkan manfaat dan mengurangi masabat. Sebab di daerah yang mayoritas muslim hampir setiap 100-200 meter terdapat masjid. 

Menag Yaqut kemudian mencontohkan soal toa masjid dengan suara anjing yang menggonggong secara bersamaan. 

Berikut telisik.id merangkum profil Yaqut Cholil Qoumas dilansir dari NU. Online.

Gus Yaqut, sapaan akrabnya, tumbuh di lingkungan relijius, yakni di Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah. Ia dibimbing dan dibina langsung ayahandanya yang merupakan ulama terkemuka asal Rembang, KH Cholil Bisri, kakak KH Ahmad Mustofa Bisri.

Baca Juga: Menag Yaqut Bandingkan Toa Masjid dengan Gonggongan Anjing

Di samping aktif berkegiatan di pesantren, ia juga menempuh studi di pendidikan umum, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Studi perguruan tingginya juga ia tempuh di kampus umum, yakni Universitas Indonesia (UI) pada jurusan Sosiologi.

Aktivitasnya di tengah masyarakat sudah lama digelutinya. Saat menempuh studi di UI, ia juga aktif di organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Depok sebagai salah seorang pendiri.

Pengalamannya terus terpupuk hingga di usianya yang ke-30 tahun, ia memutuskan terjun ke politik praktis dan terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Rembang dari partai yang didirikan ayahnya bersama KH Abdurrahman Wahid dan para kiai lainnya, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Di tahun yang sama, 2005, Gus Yaqut terpilih sebagai Wakil Bupati Rembang periode 2005-2010. Kemudian, lima tahun berikutnya, ia terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) periode 2015-2019 sebagai Pengganti Antarwaktu (PAW) menggantikan Hanif Dhakiri yang dilantik menjadi Menteri Ketenagakerjaan.

Baca Juga: Warganet Sebut Otak Menag Yaqut Sudah Rusak Bandingkan Toa Masjid dengan Gonggongan Anjing

Saat itu, ia duduk di Komisi VI meliputi bidang Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM & BUMN, Standardisasi Nasional.

Gus Yaqut kembali menjadi Anggota DPR RI pada periode 2019-2024 di Komisi II meliputi bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria.

Di samping aktifitasnya di dunia politik, Gus Yaqut juga mengabdikan dirinya sebagai Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor 2011-2016. Kemudian, ia pun secara aklamasi diamanahi sebagai Ketua Umum PP GP Ansor 2015-2020 pada Kongres XV di Pondok Pesantren Pandanaran, Yogyakarta. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Kardin

Baca Juga