Ini Tiga Fokus Pembangunan Infrastruktur di Kendari Tahun Depan

Kardin, telisik indonesia
Selasa, 24 November 2020
0 dilihat
Ini Tiga Fokus Pembangunan Infrastruktur di Kendari Tahun Depan
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir. Foto: Kardin/Telisik

" Tetap diwarnai penanganan COVID-19, tapi kita berusaha untuk tidak menghilangkan konsentrasi menyiapkan infrastruktur bagi pelayanan masyarakat. "

KENDARI, TELISIK.ID - Menghadapi tahun 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari telah menyiapkan langkah-langkah guna pemulihan ekonomi di tengah COVID-19.

Bahkan Pemkot sendiri telah mengajukan pinjaman dana ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp 349 miliar untuk pesiapan pembangunan infrastruktur tahun 2021 mendatang.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir menuturkan, selain penanganan COVID-19, hal prioritas lainnya di tahun 2021 yakni pembangunan dan pembenahan infrastruktur.

"Tetap diwarnai penanganan COVID-19, tapi kita berusaha untuk tidak menghilangkan konsentrasi menyiapkan infrastruktur bagi pelayanan masyarakat," papar Sulkarnain, Senin (23/11/2020).

Sulkarnain juga menuturkan, untuk pemulihan ekonomi nasional sendiri, pihaknya telah mengajukan pinjaman dana ke PT SMI.

"Mudah-mudahan, prosesnya bisa lebih lancar dan Desember ini kita bisa tandatangan MoU dengan PT SMI," bebernya.

Baca juga: Rektor Janji Tuntaskan Kasus Pelecehan di IAIN Kendari dalam 30 Hari

Sementara itu, Ketua DPRD Kendari, Subhan menerangkan, rencana pinjaman daerah tersebut bakal digunakan untuk pembangunan jalan yang menghubungkan antara RSUD Kota Kendari menuju Kali Kadia dan finish di simpang tiga Universitas Halu Oleo (UHO) yang bakal dijadikan simpang empat.

Kemudian kata dia, juga untuk pembangunan Rumah Sakit Tipe D di wilayah Kecamatan Puuwatu. Termasuk rencana pembangunan instalasi air bersih yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat.

"Persoalan air bersih ini kan selalu menjadi sorotan. Makanya kalau tidak ditangani mulai dari sekarang, nantinya akan memakan biaya besar lagi," kata Subhan, Selasa (24/11/2020).

Terlebih kata Subhan, kebocoran instalasi hingga kini mencapai 60 persen serta kebanyakan instalasi berada di tengah jalan.

"Kalau kita mau perbaiki itu, akan merusak lagi fasilitas jalan yang ada. Makanya tidak ada jalan lain harus membangun instalasi baru," pungkasnya. (B)

Reporter: Kardin

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga