Masa Pensiun Tenang, JKN Bikin Mizuddin Tak Perlu Repot Urus Layanan Kesehatan
Ana Pratiwi, telisik indonesia
Selasa, 17 Juni 2025
0 dilihat
Mizuddin warga BTN BIPS Kota Kendari mengaku terbantu oleh layanan JKN di masa pensiun. Foto: Ist.
" Memasuki masa pensiun tak membuat warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Mizuddin (60) cemas perihal biaya berobat untuk menjalani hidup sehat "

KENDARI, TELISIK.ID – Memasuki masa pensiun tak membuat warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Mizuddin (60) cemas perihal biaya berobat untuk menjalani hidup sehat.
Warga BTN BIPS, Kecamatan Wua-Wua, ini mengaku merasa lebih tenang karena masih bisa mengakses layanan kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan.
Ia baru saja mengurus penyesuaian kelas perawatan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Kendari.
Dulu, saat masih bekerja, iurannya ditanggung oleh perusahaan. Kini, setelah pensiun, ia pindah ke segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), yang iurannya dibayar sendiri alias mandiri.
Baca Juga: Ketua DPRD Kendari Minta Pemkot Gunakan APBD untuk Program Prioritas Masyarakat
"Setelah pensiun, saya sesuaikan kelas layanan dari kelas 2 ke kelas 3. Karena ini lebih cocok dengan kondisi keuangan saya sekarang," kata Mizuddin kepada telisik.id, Selasa (17/6/2025).
Pengalaman mengurusnya pun ia anggap sangat mudah. Tak perlu antre lama, tidak perlu bolak-balik. Semua proses dijelaskan dengan jelas oleh petugas.
"Pelayanan di kantor sangat baik. Petugasnya ramah dan menjelaskan setiap langkah dengan jelas. Jadi tidak ribet," tambahnya.
Bagi Mizuddin, menjadi peserta JKN itu bukan sekadar formalitas, tapi bentuk perlindungan penting, apalagi di usia lanjut. Ia tak ingin menanggung risiko kesehatan tanpa perlindungan.
“Saya tetap jadi peserta karena saya butuh perlindungan. Di usia saya sekarang, kesehatan itu mahal. Tapi dengan JKN, saya bisa tetap berobat tanpa beban besar,” ujarnya.
Selain layanan langsung, Mizuddin juga mengapresiasi kemudahan digital yang ditawarkan BPJS Kesehatan. Ia sudah mulai menggunakan aplikasi Mobile JKN dan tahu soal layanan PANDAWA, fitur layanan via WhatsApp yang makin memudahkan peserta.
“Sekarang sudah digital semua, lebih praktis. Peserta bisa pilih mau datang langsung atau lewat HP,” katanya.
Ia juga merasa puas dengan layanan di fasilitas kesehatan. Saat berobat, ia tidak merasakan adanya perbedaan perlakuan antara peserta kelas berbeda.
“Semua pasien dilayani sama. Tidak ada beda. Itu yang bikin saya percaya bahwa program ini memang adil,” jelasnya.
Baca Juga: Dedikasi Wahyu Aliansa: Dosen Muda Sultra yang Siap Bawa Perubahan
Mizuddin menambahkan, iuran yang ia bayarkan terasa sangat sepadan dengan manfaat yang diterima.
“Walau penghasilan saya sekarang terbatas, tapi rasanya manfaat dari JKN jauh lebih besar dari yang saya bayar tiap bulan,” ungkapnya.
Ia berharap masyarakat semakin sadar bahwa menjaga status kepesertaan aktif adalah bagian penting dari melindungi diri sendiri dan keluarga.
“Program JKN ini bukan hanya soal iuran. Ini soal gotong royong. Kita saling bantu sesama,” tutupnya. (D-Adv)
Penulis: Ana Pratiwi
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS