Jadwalkan Studi Tiru ke Bone, Pemkab Butur Pelajari Pengelolaan Jagung Kuning

Aris, telisik indonesia
Senin, 14 Maret 2022
0 dilihat
Jadwalkan Studi Tiru ke Bone, Pemkab Butur Pelajari Pengelolaan Jagung Kuning
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buton Utara, Ir. Yusuf, M.AP. Foto: Aris/Telisik

" Studi tiru tersebut terkait manajemen pengelolaan jagung kuning. Rencana keberangkatannya dijadwalkan pada Sabtu (19/3/2022) "

BUTON UTARA, TELISIK.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara, akan melakukan studi tiru di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Studi tiru tersebut terkait manajemen pengelolaan jagung kuning. Rencana keberangkatannya dijadwalkan pada Sabtu (19/3/2022).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Butur, Ir. Yusuf, M.AP mengatakan, dalam studi tiru di Kabupaten Bone tersebut, pihaknya bukan untuk belajar soal budidaya jagung kuning, tetapi manajemen pengembangan jagung kuning.

Yusuf mengatakan, di Kabupaten Bone, jagung kuning dijadikan sebagai komoditi andalan.

Ia membandingkan dengan Kabupaten Butur, di mana pihaknya membagikan benih untuk 600 hektare lahan, tapi terkadang tidak dimanfaatkan. Sementara di daerah lain, jagung kuning bisa dijadikan komoditi andalan.

"Kita di sini membujuk masyarakat untuk menanam malah sulit sekali," kata Yusuf kepada awak media, Senin (14/3/2022).

Baca Juga: Polemik Nonjob Berlanjut, Demokrat Nilai Jawaban Bupati Tidak Normatif

Dia menambahkan, rencananya, jika pihaknya bisa menyiapkan lahan, ada masyarakat Butur yang mau menjadi pionir pengembangan jagung kuning. Tetapi jika tidak menyiapkan lahan, pihaknya akan membangun kerjasama dengan penampung untuk menampung jagung kuning dari masyarakat.

Yusuf melihat, lahan tidur di Butur sangat luas, tetapi tidak dikelola. Sehingga lahan tidur itu menjadi sia-sia.

"Karena tanaman ini 3 bulan sudah produksi, putar lagi, olah lagi tanahnya, produksi lagi," tambah Yusuf.

Baca Juga: Nias Selatan Diguncang Gempa Kekuatan M6,9

Kendati demikian, yang terpenting adalah mencari pemasaran jagung kuning. Selain itu kata dia, juga dibutuhkan peran pemerintah daerah untuk mendorong pengembangan jagung kuning.

"Kita harus akui Bone itu lebih maju dari kita. Jadi kita juga harus lihat apa sebenarnya intervensi pemerintah, kenapa pertaniannya lebih maju dari kita," tutupnya. (C)

Reporter: Aris

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga