Jelang Akhir Tahun, Stok BBM dan LPG Diprediksi Aman

Muhammad Israjab, telisik indonesia
Jumat, 29 November 2019
0 dilihat
Jelang Akhir Tahun, Stok BBM dan LPG Diprediksi Aman
BBM dan LPG hingga akhir tahun diprediksi stoknya aman. Foto : Istimewa

" Di Sulawesi ketahanan stok produk kami didukung oleh 17 Terminal Bahan Bakar (TBBM), 7 Depot Pengisian Pesawat Udara (UDPPU) dan 5 Depot LPG. Kami juga memiliki 18 titik BBM 1 harga yang sudah beroperasi semua di Sulawesi. "

KENDARI, TELISIK.ID - Jelang akhir tahun yang terdapat moment natal dan tahun baru 2020, biasanya akan terjadi lonjakan permintaan bahan bakar minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG).

Lihat Juga: Warga Kendari Dikabarkan Hilang Saat Panen Jambu di Buton

Namun dari pihak Pertamina, memprediksi ketersediaan stok hingga awal tahun akan tersedia. Sebab PT Pertamina (persero) telah menegaskan stok BBM dan LPG dalam keadaan aman hingga natal dan tahun baru nanti.

Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi, Hatim Ilwan mengatakan, keamanan stok untuk BBM dan LPG juga terjamin untuk wilayah pulau Sulawesi.

"Di Sulawesi ketahanan stok produk kami didukung oleh 17 Terminal Bahan Bakar (TBBM), 7 Depot Pengisian Pesawat Udara (UDPPU) dan 5 Depot LPG. Kami juga memiliki 18 titik BBM 1 harga yang sudah beroperasi semua di Sulawesi," katanya, Kamis (28/11/2019).

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fajriyah Usman menyatakan, saat ini secara umum stok BBM nasional mencapai 25 hari sementara stok LPG mencapai 15 hari. Angka tersebut dinamis, mengikuti trend peningkatan menjelang natal dan tahun baru.

“Menghadapi Natal dan Tahun Baru nanti stok BBM dan LPG sangat aman sejalan dengan optimalisasi kilang dan teknologi yang diterapkan, sehingga bisa lebih mudah mengolah minyak mentah menjadi berbagai produk BBM," ucap Fajriyah melalui rilis persnya, Kamis (28/11/ 2019).

Selain stok yang cukup aman, kata Fajriyah, beberapa produk BBM diantaranya avtur dan solar bahkan dalam kondisi surplus (berlebih). Sebab, sejak Maret dan April 2019, Pertamina sudah mandiri dalam mengolah solar dan avtur.

"Sehingga Pertamina dapat melakukan ekspor pada pertengahan 2019. Peningkatan stok BBM juga didukung suplai minyak mentah domestik dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang beroperasi di Indonesia, sehingga ketahanan kilang semakin meningkat," ungkapnya.

Reporter: Muhammad Israjab
Editor: Sumarlin

Baca Juga