Tak Ada Lagi Zona Merah COVID-19 di Kendari
Siswanto Azis, telisik indonesia
Kamis, 09 September 2021
0 dilihat
Wali Kota Kendari, H. Surkarnain Kadir. Foto: Ist.
" Perpanjangan PPKM di Kota Kendari saat ini hanya mengikuti peraturan pemerintah pusat "
KENDARI, TELISIK.ID - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mencatat jika saat ini tak ada lagi zona merah di Kota Kendari.
Menurut Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, perpanjangan PPKM di Kota Kendari saat ini hanya mengikuti peraturan pemerintah pusat.
“Penurunan penyebaran COVID-19 saat ini di dalam Kota Kendari begitu signifikan,” jelas Sulkarnain kepada awak media, Kamis (9/9/2021).
Salah satu indikator penurunan penyebaran COVID-19 adalah saat tidak ada lagi kelurahan di Kota Kendari yang masuk zona merah. Zona oranye pun tinggal satu dari 65 kelurahan, ada zona kuning, dan lebih banyak zona hijau.
Selain itu, Wali Kota Kendari juga mengatakan jika pelaksanaan PPKM selama ini memberikan dampak positif, ini tak lain karena dukungan masyarakat dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang mesti dipertahankan.
“Ini bukan hanya keberhasilan pemerintah, tapi ini adalah keberhasilan kita semua, masyarakat yang begitu patuh terhadap arahan pemerintah," jelasnya.
Untuk itu orang nomor satu di Kota Kendari ini menuturkan, terkait pemerintah pusat yang belum menurunkan status PPKM di Kota Kendari tidak menjadi masalah, sebab menurutnya hal itu menjadi bagian dalam upaya menjaga masyarakat.
Baca Juga: Ikuti Pelatihan Buat Roti, Peserta BLK Kendari Lihat Peluang Bisnisnya Besar
Baca Juga: Dua Atlet Silat Sultra Siap Tarung di PON Papua
“Yang paling tahu kondisi di daerah adalah kita, yang paling tahu bagaimana kita harus bersikap menghadapi situasi ini adalah kita di daerah, sehingga penanganan COVID-19 dalam waktu dekat semakin baik,” jelasnya.
Meski demikian, Sulkarnain berharap kepada masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk menjaga tren positif ini.
“Kita pasti akan kembali ke zona merah jika kita tidak disiplin dan jangan sampai kita jadi pemicu naiknya kasus kembali," kata Sulkarnain. (C)
Reporter: Siswanto Azis
Editor: Haerani Hambali