Jelang Idul Fitri, Balai Karantina Ende Perketat Lalu Lintas Bahan Pokok
Berto Davids, telisik indonesia
Selasa, 04 Mei 2021
0 dilihat
Tim Teknis Karantina Ende saat menggelar operasi patuh. Foto: Ist.
" Kami akan gandeng TNI-Polri, para Intelijen, KSOP Ende, Pelindo dan KP3 Ende untuk melakukan operasi patuh ini. Tadi malam kita sudah mulai dan kalau dari Karantina Ende sendiri ada bagian pengawasan dan penindakan (Wasdak) beserta tim teknis hewan dan tumbuhan yang ikut terlibat dalam operasi patuh itu. "
ENDE, TELISIK.ID - Delapan hari lagi umat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Kebutuhan komoditas bahan pokok seperti daging, telur, buah, bumbu dan sayur-sayuran pun tentu meningkat.
Karena itu Balai Karantina Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berupaya memperketat pengawasan komoditas dan turut menjamin kelayakan setiap komoditas bahan pokok.
Kepala Balai Karantina Ende, Kostan kepada wartawan, Selasa (4/5/2021) menjelaskan bahwa upaya memperketat pengawasan komoditas itu akan dilakukan melalui operasi patuh yang bertujuan untuk menjamin kelayakan setiap komoditas yang masuk dan keluar Ende.
Selain itu, kata dia, operasi patuh ini digelar guna menertibkan pengguna jasa agar melaporkan komoditas yang dibawa masuk ke Ende melalu pelabuhan.
Baca juga: KPU Muna Berikan Santunan Anggota PPK Alami Kecelakaan Kerja
Baca juga: Mahasiswi Asal Ambon Ini 3 Tahun Jalani Puasa dan Lebaran di Rantau
Operasi patuh ini juga, tambahnya lagi, digelar sebagai bentuk implementasi dari UU No 21 tahun 2019 pasal 82 tentang kegiatan patroli dan penindakan yudisial terhadap karantina hewan, ikan dan tumbuhan.
"Kami akan gandeng TNI-Polri, para Intelijen, KSOP Ende, Pelindo dan KP3 Ende untuk melakukan operasi patuh ini. Tadi malam kita sudah mulai dan kalau dari Karantina Ende sendiri ada bagian pengawasan dan penindakan (Wasdak) beserta tim teknis hewan dan tumbuhan yang ikut terlibat dalam operasi patuh itu," tutur Kostan.
Ia pun mengaku bahwa hasil dari operasi patuh semalam didapati beberapa komoditas tanpa dokumen karantina dari daerah asal.
Terhadap komoditas itu, kata Kostan, telah dilakukan penahanan serta pembinaan kepada pengguna jasa. (B)
Reporter: Berto Davids
Editor: Haerani Hambali