Ikan Teri Salah Satu Penyebab Sulawesi Tenggara Alami Inflasi
Hir Abrianto, telisik indonesia
Sabtu, 26 November 2022
0 dilihat
Salah satu penyebab inflasi di Sulawesi Tenggara dikarenakan adanya kenaikan harga tiket angkutan udara ikan teri sebesar 0,06 persen. Foto. Detik.com
" Isu inflasi semakin kencang berhembus seiring dengan melonjaknya harga bahan pokok di tanah air. Pemerintah pun terus melakukan penyesuaian harga terhadap pasar yang berjalan dinamis "
BOMBANA, TELISIK.ID - Isu inflasi semakin kencang berhembus seiring dengan melonjaknya harga bahan pokok di tanah air. Pemerintah pun terus melakukan penyesuaian harga terhadap pasar yang berjalan dinamis.
Guna mengendalikan inflasi tersebut, diperlukan langkah yang tepat untuk mencukupi kebutuhan pasokan pangan secara merata.
Saat ini Kondisi inflasi periode Minggu ke tiga November 2022 secara nasional mencapai 5,71 persen, ada penurunan hingga 11 persen. Itu berbanding terbalik dengan kondisi inflasi di Sulawesi Tenggara, di saat inflasi secara nasional menurun, di Bumi Anoa judtru mengalami peningkatan mencapai angka 0,23 persen.
Baca Juga: Pemda Kolaka Timur Cegah Konflik Sosial Jelang Tahun Politik
Hal itu dipaparkan Sekertaris Dinas Ketahanan Pangan Provinsi, Sismanto Aris saat gelar pangan murah di Kabupaten Bombana yang bertempat di RTH Kasipute beberapa waktu lalu.
Dalam rangka gerakan nasional pengendalian inflasi serta menindaklanjuti arahan Ketua TPID Provinsi Sulawesi Tenggara, Penprov harus bersinergi bersama Pemda dalam upaya pengendalian inflasi.
"Pemerintah provinsi melalui Dinas Ketahanan Pangan Sulawesi Tenggara melaksanakan kegiatan gelar pangan murah komoditas pangan pokok,” terang Sismanto.
Lanjut Sismanto, kenaikan inflasi dipantau dari dua daerah, Kota Kendari dan Baubau. Kota Kendari alami kenaikan inflasi mencapai 0,27 persen, sedangkan di Baubau 0,12 persen.
Naiknya inflasi di Sulawesi Tenggara disebabkan beberapa faktor, di antaranya adanya kenaikan biaya angkutan udara, kenaikan harga komoditas di pasar. Naiknya harga Ikan teri di pasar dan ikan layang.
“Penyebab naiknya inflasi dipengaruhi adanya kenaikan harga tiket angkutan udara ikan teri, 0,06 persen, ikan layang, naik 0,13 persen,” rinci Siswanto.
Pj Bupati Bombana, Burhanuddin berterima kasih karena telah menunjuk Bombana untuk pelaksanaan kegiatan gelar pangan murah.
Gelar pangan murah ini adalah salah satu upaya pemerintah daerah untuk menjaga kestabilan harga bahan pangan pokok, sekaligus menjaga agar harga pangan tidak mengalami inflasi.
Baca Juga: ASN di Sekretariat Panwascam Ditarik
Kestabilan harga pangan dan keamanan pangan yang telah terjaga, maka menjadi daya tarik tersendiri bagi investor atau pelaku-pelaku di sektor pertanian untuk berinvestasi di Bombana.
Kata Burhanuddin, upaya lain yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bombana untuk menekan laju inflasi adalah program pengembangan industri melalui pendekatan satu desa satu produk/One Village One Product (OVOP).
“Berdasarkan laporan dari tim pengendali inflasi di Kabupaten Bombana stok panganya masih aman, utamanya beras masih terbilang cukup dan harga pangan di pasar-pasar tradisional juga masih stabil,” ucap Burhanuddin.
Melihat banyak komoditas yang didatangkan dari luar Bombama, sehingga mengharuskan pemerintah untuk melakukan subsidi transportasi melalui dana alokasi umum (DAU) sehingga ke stabilan harga pangan di Bombana tetap terjaga. (B)
Penulis: Hir Abrianto
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS