Jurnalis Asal Buton Siap Tarung di Pileg 2024
Iradat Kurniawan, telisik indonesia
Minggu, 02 Juli 2023
0 dilihat
La Ode Ali, jurnalis asal Buton yang mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif di Kabupaten Buton. Foto: Ist.
" Keinginan La Ode Ali menjadi caleg tidak muluk-muluk, hanya ingin mengabdikan diri kepada masyarakat dan daerah "
BUTON, TELISIK.ID - Berbekal pengalaman sebagai seorang jurnalis atau wartawan sejak tahun 2014 lalu, La Ode Ali kini telah resmi terdaftar sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, lewat Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
La Ode Ali akan bertarung di Dapil 3 yaitu Kecamatan Wolowa, Siotapina, dan Lasalimu Selatan nomor urut 8.
La Ode Ali adalah seorang jurnalis yang yang telah meniti karirnya sejak 2014 lalu hingga sekarang. Sebelum menjadi seorang jurnalis, La Ode Ali juga pernah mengabdi sebagai guru honorer di SMP di Desa Matanauwe, Kecamatan Siotapina kurang lebih selama 3 tahun.
"Sebelum saya jadi wartawan, saya pernah mengabdi sebagai guru honorer di SMP di Matanauwe. Kalau saya nda salah ingat kurang lebih selama 3 tahun sejak tahun 2011 atau 2012 itu saya masuk," kata La Ode Ali kepada media ini, Minggu (2/7/2023).
Dalam perjalanannya menjadi guru honorer, La Ode Ali juga sekira Februari 2014 mulai meniti karir sebagai seorang jurnalis pada media lokal Baubaupost. Tak hanya menjadi jurnalis, ia juga sekaligus menjadi loper koran media tersebut, yang bertugas mengantarkan koran Baubaupost ke sejumlah sekolah.
"Jadi waktu itu saya masih honor, dan sekitar bulan Februari 2014 saya melamar di Baubaupost untuk jadi wartawan dan Alhamdulillah saya diterima, sekalian waktu itu saya juga jadi loper koran Baubaupost, jadi setiap pagi atau sore itu saya antarkan itu koran di beberapa sekolah yang berlangganan koran Baubaupost," kenang La Ode Ali.
Baca Juga: Diisukan Pindah ke PPP, Andi Sulolipu Kekeh di PDIP
La Ode Ali menyadari, kehidupan penuh dengan perjuangan. Sulitnya mencari pekerjaan sempat dirasakannya. Sedangkan mengandalkan uang honor mengajar yang tak seberapa jumlahnya, tentu saja tak mencukupi untuk menutupi kebutuhan keluarga. Apalagi dia menerima honornya setiap tiga bulan.
Hal itu memaksanya untuk mencari pekerjaan sembilan. Dia pernah menjadi papalele kelapa. Dimana, hampir setiap hari atau setiap pulang mengajar maupun saat libur sekolah, ia harus berjibaku dengan kelapa.
"Namanya juga kita cari uang, ya semua pekerjaan kita harus lakukan yang penting halal, seperti papalele kelapa, jadi tinggal saya sesuaikan saja waktuku. Jadi caranya saya sewa orang dia panjatkan kelapa, kelapanya keluarga. Kadang juga saya beli-beli kelapa kalo ada yang jual, habis itu saya kupas dan bawa ke pasar-pasar untuk dijual lagi," tuturnya.
Tak hanya itu, selain menjadi guru honorer, loper koran, papalele kelapa, La Ode Ali juga pernah menjadi penjual pakaian bekas atau RB keliling.
Pakaian bekas tersebut ia beli di Kota Baubau, kemudian ia jual lagi ke desa-desa terdekat menggunakan sepeda motor seperti di Desa Wolowa Baru, Walompo, Manuru, dan Sampuabalo.
"Alhamdulillah dengan saya berjualan RB keliling, walaupun untungnya sedikit, tapi cukuplah membantu saya dan keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya.
Tak sampai di situ, La Ode Ali juga pernah menjadi kuli bangunan, jadi helpernya tukang senso, panjat cengkeh di Taliabo, tukang ojek, dan pernah juga ikut truk muat-muat pasir. Prinsipnya, jangan pernah malu apapun pekerjaanmu selama itu halal maka lakukan.
Dan yang terpenting, kata dia, jangan pernah menyerah dengan keadaan. Yakinlah bahwa Allah SWT tidak akan pernah memberikan cobaan melebihi kemampuan umat-Nya.
Ditanya apa yang memotivasi dirinya maju di Pilcaleg, Ia pun mengatakan bahwa hanya satu keinginannya yaitu bagaimana bisa mengabdikan dirinya untuk masyarakat dan daerah.
"Sebenarnya tidak muluk-muluk, saya hanya ingin mengabdikan diri kepada masyarakat dan daerah, karena saya rasa saya belum bisa banyak berbuat untuk masyarakat dan daerah, dan semoga melalui Pilcaleg ini saya bisa diberikan amanah menjadi Anggota DPRD, InsyaAllah saya akan melakukan yang terbaik untuk masyarakat dan daerah, Aamiin," pungkas pria kelahiran 1987 itu.
Sementara itu, salah seorang simpatisan, Radiansyah mengaku kagum dengan perjuangan La Ode Ali. Menurutnya, La Ode Ali adalah sosok pekerja keras dan tak pernah menyerah dalam kondisi apapun.
"Saya kenal dengan Bang La Ode Ali ini sudah cukup lama, kami ini ade-adenya di kampung (Desa Matanauwe-red), dan memang dari dulu Bang La Ode Ali ini pekerja keras dan tidak mudah menyerah dalam kondisi apapun," kata Radiansyah.
Baca Juga: Caleg Ini Punya Strategi Tepis Politik Uang di Pemilu 2024
Sekarang dia menjadi caleg melalui PKN, selaku simpatisan dan pendukung La Ode Ali, Radiansyah mengaku akan membantu memenangkan La Ode Ali pada pemilu nanti.
Sebagai tambahan informasi, berikut riwayat pendidikan La Ode Ali:
1. SD Negeri 2 Bonelalo: masuk tahun 1994, lulus tahun 2000
2. SMP Negeri 3 Lasalimu: masuk tahun 2000, lulus tahun 2003
3. SMA Negeri 4 Baubau: masuk tahun 2003, lulus tahun 2006
4. Universitas Muhammadiyah Buton (UMB): masuk tahun 2006, lulus tahun 2010. (B)
Penulis: Iradat Kurniawan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS