Kadis Perikanan Miris Lihat Hasil Pembangunan Tambat Labu Nelayan di Kolut

Muh. Risal H, telisik indonesia
Jumat, 10 Desember 2021
0 dilihat
Kadis Perikanan Miris Lihat Hasil Pembangunan Tambat Labu Nelayan di Kolut
Para nelayan di Desa Lametuna, Kecamatan Kodeoha saat mengevakuasi perahu di lokasi tambat labu, usai dihantam gelombang tinggi beberapa waktu lalu. Foto: Muh. Risal H/Telisik

" Pembangunan tambat labu nelayan di Desa Lametuna, Kecamatan Kodeoha yang dibuat beberapa waktu lalu, cukup memprihatinkan "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Kepala Dinas Perikanan, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Ir. Zakaria Bakrie, M.Si merasa miris melihat hasil pembangunan tambat labu nelayan di Desa Lametuna, Kecamatan Kodeoha yang dibuat beberapa waktu lalu.

Menurutnya, meski tambat labu yang dibangun sekarang sifatnya sementara dan emergency, namun harusnya struktur dan bentuk bangunannya mestinya tidak seperti itu.

"Kaget juga, waktu saya tinjau langsung. Kalau bentuknya strukturnya seperti itu, memang tidak bisa digunakan sebagai shelter (tempat berlindung)," jelasnya, Jumat (10/12/2021).

Selain arah bloknya yang tidak sesuai kata dia, ukuran dan material yang digunakan juga tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai pemecah ombak.

Baca Juga: Soal Kapal Rusak Diterjang Ombak, Sekda Kolut: Letak Tambat Labu Murni Pilihan Nelayan

"Secara teknis seharusnya arah bloknya ke Utara, sementara di sana  arahnya ke Selatan. Panjangnya juga hanya sekitar 30 meter, harusnya minimal 50 meter baru dibelokkan," katanya.

"Material yang digunakan juga tidak sesuai, harusnya pake batu besar, sehingga ketika gelombang datang tidak bergeser tapi memecah," sambungnya.

Walaupun tidak tersedianya anggaran pembangunan tambat labu tahun ini, namun Kadis Perikanan menginginkan kesadaran pihak kontraktor pembangunan bandara untuk bersama-sama memikirkan nasib nelayan di Desa Lametuna.

"Kita tidak usah berhitung untung rugi, tapi kita bicara aspek sosial dan kemanusiaan. Dengan begitu, pihak kontraktor dan Pemkab sharing untuk anggaran perbaikannya," ucapnya.

Baca Juga: APH Diminta Bergerak, PPK Pengadaan Bibit Rumput Laut di Busel Bantah Ada Kecurangan

Untuk tahun 2022, tambah dia, karena pembahasan anggaran sudah selesai, maka pihaknya telah menyampaikan persoalan tersebut ke Komisi III DPRD Kolut agar pembangunan tambat labu untuk nelayan di Desa Lametuna bisa ditanggulangi dengan melalui anggaran APBD-P.

"Sebelumnya, kami telah mengajukan proposal ke Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sultra, namun keterbatasan anggaran menyebabkan Pemprov Sultra tidak bisa menganggarkannya," tukasnya.

Terkait kerusakan perahu milik nelayan akibat hantaman gelombang tinggi beberapa waktu lalu, Kadis Perikanan mengaku jika pihaknya tidak memiliki bantuan khusus untuk itu.

"Tidak ada bantuan khusus untuk bencana tersebut. Mungkin itu kewenangan Dinas Sosial, jadi mungkin bisa dikomunikasi dengan instansi terkait, sempat ada jalan untuk membantu. Saya lihat kerusakannya memang fatal, terutama mesin," pungkasnya. (C)

Reporter: Muh. Risal H

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga