Kasus Guru di Buton Hukum Siswa Makan Sampah, Ini Kata Ketua PGRI Sultra

Muhammad Ilwanto, telisik indonesia
Rabu, 02 Februari 2022
0 dilihat
Kasus Guru di Buton Hukum Siswa Makan Sampah, Ini Kata Ketua PGRI Sultra
Ketua PGRI Sultra, Abdul Halim Momo bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra. Foto: Repro Facebook

" Ketua PGRI Sultra, Dr. Halim Momo mengatakan, perbuatan seperti ini sangat tidak patut dilakukan oleh sosok guru "

KENDARI, TELISIK.ID - Kasus guru di Buton Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menghukum siswanya makan sampah, kini menjadi sorotan masyarakat. Banyak pihak yang menganggap hukuman itu sangat tidak manusiawi.

Guru yang berinisial MS tersebut, kini tengah diperiksa oleh pihak kepolisian, atas perbuatan dan tindakan yang dianggap sangat tidak layak dilakukan oleh seorang pendidik.

Ketua PGRI Sultra, Dr. Halim Momo, pun angkat bicara soal kasus ini. Ia mengatakan bahwa perbuatan seperti ini sangat-sangat tidak patut dilakukan oleh sosok guru. Di mana guru yang seharusnya mendidik dan memberikan contoh etika baik, malah melakukan tindakan yang sangat tidak pantas.

"Sangat disayangkan seorang guru bertindak seperti itu. Berbuat hal yang betul-betul tidak pantas untuk dilakukan kepada siswa," ungkapnya saat ditemui di ruang kerjaanya, Rabu (2/2/2022).

Dosen FKIP UHO tersebut beranggapan bahwa kasus ini harus betul-betul harus diproses dengan benar, konkrit, dan kapabel.

Meskipun begitu, Halim Momo meminta polisi melakukan penegakan hukum yang menyeluruh dan proporsional.

"Memang apa yang diperbuat oleh guru tersebut sangat tidak manusiawi. Tetapi dalam kasus ini, penegakan hukum jangan hanya melihat dari satu sudut pandang saja, harus secara menyeluruh," katanya.

Baca Juga: Bikin Panik, Detik-Detik Korsleting Listrik di Depan Kantor Wali Kota Kendari

Lanjut dia, tidak mungkin ada api kalau tidak ada sebab akibatnya. Artinya, seseorang tidak mungkin melakukan suatu perbuatan atau kesalahan tanpa ada penyebabnya.

"Saya yakin guru tersebut melakukan itu, pasti ada pemicunya. Tidak mungkin ia melakukannya dengan sengaja. Sehingga saya mengimbau kepada pihak berwajib untuk lebih menyelidiki kasus ini dengan melihat dari berbagai sudut pandang," jelasnya.

Ia menuturkan, pihak kepolisian juga harus menyelidiki latar belakang para siswa, bagaimana sikap keseharian mereka di rumah dan lingkungan masyarakat. Karena ini sangat berpengaruh terhadap tindakan dan perilaku mereka.

"Para siswa berada di sekolah hanya beberapa jam saja. Selebihnya mereka berada di rumah di bawah pengawasan orang tua. Secara otomatis etika dan perilaku mereka, sebagian besar didapatkan di di rumah di lingkup bermain. Bisa jadi para siswa ini memang memiliki sikap yang kurang baik, sehingga memicu para guru untuk memberikan hukuman," bebernya.

Baca Juga: Tolak Ditertibkan, PKL Depan Tambat Labuh Unjuk Rasa di Kantor Wali Kota Kendari

Untuk itu, segenap guru atau PGRI berharap pihak berwajib bisa mempertimbangkan berbagai hal ini untuk dijadikan bahan penyelidikan.

"Dan saya berpesan kepada seluruh guru untuk menjadikan ini sebagai pelajaran yang sangat berharga. Agar kasus seperti ini tidak lagi terjadi, yang bisa membuat citra guru jelek di mata masyarakat," pungkasnya. (C)

Reporter: Muhammad Ilwanto

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga