Kawasan Transmigrasi Bisa Menjadi Pusat Pemerintahan Baru

Sunaryo, telisik indonesia
Kamis, 08 April 2021
0 dilihat
Kawasan Transmigrasi Bisa Menjadi Pusat Pemerintahan Baru
Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Transmigrasi (P2KT), Raden Roro Aisyah Gamawati bersama Bupati Muna, LM Rusman Emba. Foto: Sunaryo/Telisik

" Kementerian akan selalu membantu mengalokasikan anggaran untuk pengembangan. "

MUNA, TELISIK.ID - Kawasan transmigrasi sangat banyak memberi kontribusi bagi bangsa Indonesia dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi.

Karenanya, pemerintah pusat melalui Kementrian Desa Pengembangan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KDPDTT) terus menggenjot pengembangan kawasan transmigrasi yang ada di daerah-daerah.

Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Transmigrasi (P2KT), Raden Roro Aisyah Gamawati menyebut, kawasan transmigrasi telah mampu membentuk pusat pemerintahan baru. Di Indonesia, ada 1.529 desa, 452 kecamatan, 114 kabupaten dan dua ibu kota provinsi.

"Kita berharap pula di Muna dapat menambah membentuk pemerintahan baru," kata Aisyah di sela-sela kunjungannya di UPT Transmigrasi Raimuna, Kecamatan Maligano.

Kementerian, menurut Aisyah, akan terus mengembangkan kawasan transmigrasi Muna Timur Raya (Mutiara) sebagai pusat percontohan nasional. Apalagi, posisinya telah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.

"Kementerian akan selalu membantu mengalokasikan anggaran untuk pengembangan," janjinya.

Fajaruddin Wunanto menerangkan, kawasan transmigrasi memberi kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian baru dan pengembangan wilayah. Artinya, daerah yang terisolir menjadi daerah pertumbuhan baru.  

Baca Juga: BMKG Deteksi Dua Kali Gempa Bumi Guncang Konsel

"Untuk pengembangan wilayah, Muna berhasil memekarkan dua kabupaten yakni, Buton Utara (Butur) dan Muna Barat (Mubar). Insya allah, ke depan Muna Timur (Mutim) bisa menyusul," ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Muna, LM Rusman Emba menerangkan, konsep pengembangan kawasan Mutiara melalui trans science teknopark. Bahkan, tahun 2019 lalu, detail engineering design (DED) telah digarap oleh Universitas Gajah Mada (UGM) sejak tahun 2019. Namun, tertunda akibat pandemi COVID-19.

"Kita berharap gagasan besar itu bisa dilanjutkan tahun ini, sehingga Mutiara dapat menjadi kawasan transpolitan pertama di Indonesia," harapnya. (B)

Reporter: Sunaryo

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga