Bantu Masyarakat Nelayan Atasi Sampah, Mahasiswa FPIK UHO Buat Sero Multifungsi

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Selasa, 29 Agustus 2023
0 dilihat
Bantu Masyarakat Nelayan Atasi Sampah, Mahasiswa FPIK UHO Buat Sero Multifungsi
Proses pemasangan sero marine debris trap yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN FPIK UHO. Foto: Ist.

" Bantu masyarakat nelayan atasi sampah plastik di area pesisir, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo melakukan modifikasi alat tangkap sero di Perairan Desa Tapulaga, Sulawesi Tenggara "

KENDARI, TELISIK.ID - Bantu masyarakat nelayan atasi sampah plastik di area pesisir, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo melakukan modifikasi alat tangkap sero di Perairan Desa Tapulaga, Sulawesi Tenggara.

Kegiatan ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat terintegrasi kuliah kerja nyata (KKN). Sebagai desa pesisir, Desa Tapulaga tak lepas dari sampah plastik baik di darat maupun di laut. Keberadaan sampah di laut berdampak buruk bagi ekosistem lamun dan biota lainnya.

Kegiatan KKN ini melibatkan 16 mahasiswa dan 6 dosen pembimbing lapangan (DPL) berupanya membantu masyarakat dalam mengantisipasi banyaknya sampah di area pesisir dengan menggunakan alat penjebak sampah "sero marine debris trap".

Alat tangkap ini berfungsi menjebak ikan sekaligus menjebak sampah plastik di laut. Sehingga dapat mengatasi dan mengurangi jumlah sampah plastik di perairan laut sekaligus tetap dapat termanfaatkan oleh nelayan untuk mendapatkan ikan.

Perbedaan mendasar antara sero konvensional dengan sero marine debris trap adalah pintu bukaan dan posisi jaring di serambi 1 yang letaknya menggantung (tidak sampai dasar) sehingga memudahkan ikan target tetap tertangkap dan sampah plastik turut terjebak.

Baca Juga: Hadapi Dunia Kerja, Mahasiswa FPIK UHO Latih Pemetaan dan Pengolahan Data Remote Sensing

Dengan adanya sero marine debris trap, sampah yang terjebak di dalam sero, dikumpulkan lalu ditimbang. Selain itu, manfaat lain yang didapatkan masyarakat bisa mendaur ulang sampah menjadi kerajinan tangan seperti: bunga hiasan dan bros dari limbah botol plastik.

Dengan kegiatan ini, masyarakat nelayan yang berada di Desa Tapulaga mampu memberdayakan kelompok nelayan bisa berkontribusi dan melindungi ekosistem lamun dan biota laut dari sampah plastik. Serta membantu masyarakat memanfaatkan teknologi tepat guna dari alam.

Dekan FPIK UHO, Asriyana berharap FPIK bisa bersama masyarakat dalam menciptakan area pesisir bebas sampah sekaligus mampu memanfaatkan sampah menjadi produk bernilai, guna meningkatkan ekonomi keluarga nelayan.

Baca Juga: Mahasiswa FPIK UHO Kendari Ikut Kompetisi Esai Nasional

Selain itu, Ermayanti Ishak selaku DPL menambahkan, dengan KKN Tematik ini diharapkan sero marine debris trap bukan hanya dapat diaplikasikan di sero nelayan Desa Tapulaga saja, tetapi dapat digunakan oleh semua nelayan sero yang ada di sepanjang pesisir Soropia.

Kegiatan ini dimulai sejak 29 Juli 2023 hingga 29 Agustus 2023 mendatang yang berada di Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Adapun tim pendidik berasal dari dosen FPIK, Universitas Halu Oleo yang tergabung dalam tim pengabdian, Prof. Dr. Asriyana sebagai ketua tim, Ermayanti Ishak, Bahtiar, Halili, Wa Nurgayah dan Latifa Fekri. (B)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga