Kecewa Anak Pindah Rumah, Orangtua Tewas Gantung Diri

La Ode Muh Martoton, telisik indonesia
Jumat, 07 Oktober 2022
0 dilihat
Kecewa Anak Pindah Rumah, Orangtua Tewas Gantung Diri
M (77) warga Kelurahan Abeli, Kecamatan Abeli, Kota Kendari ditemukan tewas gantung diri dengan menggunakan 2 lembar kain sarung. Foto: Ist

" Seorang pria berinisial M (77), ditemukan tewas gantung diri di Jalan Poros Abeli Kelurahan, Kecamatan Abeli Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (7/10/2022) sekitar pukul 08:20 Wita "

KENDARI, TELISIK.ID - Seorang pria berinisial M (77), ditemukan tewas gantung diri di Jalan Poros Abeli Kelurahan, Kecamatan Abeli Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (7/10/2022) sekitar pukul 08:20 Wita.

Kapolresta Kendari, Kombes Pol M Eka Faturrahman membenarkan kejadian itu, sekitar pukul 06.10 Wita, anak korban berinisial N (27), singgah di rumah orangtuanya dan mendapati korban sedang baring di dalam kamar.

"Awalnya anak korban menawarkan untuk membelikan kue kepada korban, namun ditolak dan beberapa saat kemudian anaknya pamit meninggalkan rumah orangtuanya untuk pergi membongkar tenda di lokasi pesta pernikahan di sekitar Kelurahan Lapulu," ungkapnya, Jumat (7/10/2022).

Baca Juga: Polisi Sita 5 Bangunan Mewah Aset Pengusaha Judi Bernilai Rp 21,6 Miliar

Lebih lanjut Eka, sekitar pukul 08.20 Wita anak korban berinisial N bersama rekannya berinisial A mampir lagi ke rumah orangtuanya melalui pintu belakang namun terkunci dari dalam, sehingga Najir masuk melalui pintu depan dan ketika masuk ke dalam kamar orang tuannya, ia melihat korban telah gantung diri dengan menggunakan 2 lembar kain sarung.

"Ujungnya dililitkan pada rangka atap rumah dan posisi korban dalam keadaan kaki terlipat ke belakang, setengah jongkok dan telah kaku, disekitar TKP terdapat kursi plastik dan tongkat milik korban," ujarnya.

Melihat orang tuanya sudah tewas, selanjutnya anak korban memanggil rekannya berinisial A dan saudara berinisial S yang berada di luar rumah untuk membantu menurunkan korban dari jeratan kain di lehernya.

Sementara menurut keterangan anak korban berinisial N mengatakan, orangtunya telah 2 tahun menderita sakit asam urat dan reumatik sehingga untuk berjalan menggunakan alat bantu tongkat.

"Ibu kami, istri almarhum ini telah meninggalkan rumah sejak tahun 2011 dan tinggal menetap di Kabupaten Bombana, namun sewaktu-waktu datang mengunjungi kami anak-anaknya di Kecamatan Abeli," ucapnya.

Ia juga mengatakan, sebelumnya korban tinggal bersama 2 orang anaknya yang lain berinisial N (23) dan sebulan lalu ke Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan, ke rumah tantenya untuk membantu memetik cengkeh, sedang kakaknya berisinial N (32) sudah 3 hari pindah rumah ke Kelurahan Anggalomelai Kecamatan Abeli.

Baca Juga: Modus Jadi Pengemis dan Orang Gila, Wanita Lansia Culik Bayi dari Ayunan

"Beberapa hari yang lalu saya sempat mendengar keluh kesah bapaknya bahwa merasa kecewa atas pindah rumahnya sang kakak di Kelurahan Anggalomelai, sehingga korban ini merasa kesepian tinggal di rumahnya sendirian," terangnya.

Atas kejadian itu kemudian Wakapolsek Abeli Iptu Eko Orbiyanto bersama Piket SPKT Polsek Abeli mendatangi TKP selanjutnya melakukan olah TKP, melakukan pulbaket terhadap saksi (anak-anak korban), serta menghubungi pihak RS Bhayangkara Kendari.

Kemudian sekitar pukul 09.05 Wita, Tim DVI/Dokter Forensik RS. Bhayangkara tiba di TKP dan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi jenazah korban.

Selanjutnya pihak keluarga korban menyampaikan penolakan untuk dilakukan visum dengan alasan korban meninggal dunia karena gantung diri dan pihak keluarga ikhlas menerima kematian orang tua mereka. (B)

Penulis: La Ode Muh Martoton

Editor: Kardin

Artikel Terkait
Baca Juga