Kehancuran Ini yang Terjadi jika Bumi Berhenti Berputar

Merdiyanto , telisik indonesia
Senin, 22 Juli 2024
0 dilihat
Kehancuran Ini yang Terjadi jika Bumi Berhenti Berputar
Para ahli mengungkapkan kehancuran yang akan terjadi jika bumi berhenti berputar. Foto: Repro Tribunnews.com

" Para peneliti memberikan gambaran kehancuran yang akan terjadi jika bumi berhenti berotasi dari arah barat ke timur "

KENDARI, TELISIK.ID - Para peneliti memberikan gambaran kehancuran apa yang akan terjadi di bumi yang ditinggali saat ini berhenti berotasi dari arah barat ke timur.

Dikutip dari Cnnindonesia.com, seorang Ahli Geologi Senior di Smithsonian's National Air and Space Museum di Washington, D.Cl, Amerika Serikat, James Zimbelman, membeberkan pemikiran eksperimen yang ia lakukan.

"Ini adalah pemikiran eksperimental," tuturnya.

"Tidak ada kekuatan alam yang akan menghentikan rotasi bumi. Hal ini sangat mengagumkan dan sudah menjadi bagian dari planet ini sejak ia dibentuk," tuturnya.

Bumi terus berotasi pada jalurnya seperti gasing. Berbagai kemungkinan pun bisa terjadi apabila bumi berhenti berputar.

Dimana, dalam sehari bumi bisa melakukan satu putaran penuh pada porosnya setiap 23 jam, 56 menit, dan 4,09053 detik.

Lalu apa yang akan terjadi jika bumi berhenti berputar? Berikut dampak yang akan dirasakan saat bumi berhenti berputar seperti dilansir dari berbagai situs.

- Seluruh isi bumi akan terlempar

Jika bumi berhenti berputar, maka semua yang ada di permukaan akan hancur. Sebab, tidak ada gravitasi yang membuat bebatuan, tanah lapisan atas, pohon, bangunan, hingga lautan untuk tertempel ke dasar bumi.

Jika planet ini berhenti secara tiba-tiba, maka semua yang ada di atasnya akan terlontar dan terbang ke arah timur. Namun, jika bumi berhenti berputar secara bertahap, dampaknya akan terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama.

- Angin kencang sapu permukaan bumi

Lantaran atmosfer masih berputar sesuai kecepatan bumi, maka di permukaan angin sangat kencang akan menyapu permukaan bumi hingga bersih.

Baca Juga: Resmi Hadir di Indonesia, Ini Perbedaan Poco Pad yang Mirip Tablet Redmi Pad Pro

Sebab, ketika bumi berhenti berputar, maka momentum sudut akan terjadi. Sehingga udara, air, dan bebatuan di sepanjang khatulistiwa akan tetap bergerak dengan kecepatan rotasi asli bumi, yaitu 1.100 mil per jam.

Daerah di khatulistiwa akan terus berputar ketika bumi berhenti berputar. Gerakan inilah yang akan menyapu permukaan bumi sambil merobek dan menghancurkan apa yang ada. Pecahan-pecahan kehancuran ini lantas akan terlempar ke atmosfer dan luar angkasa.

- Siang dan malam akan berganti tiap setengah tahun

Jika bumi berhenti berotasi secara bertahap, waktu akan terasa lebih lama. Hal pertama yang mungkin kita perhatikan adalah bahwa matahari akan bersinar lebih lama, seiring dengan makin melambatnya bumi. Hal ini berarti waktu satu hari di bumi akan makin panjang.

Jika planet bumi berhenti berotasi, bisa jadi menyebabkan siang dan malam di bumi berlangsung masing-masing selama setengah tahun.

Hal ini akan mengganggu ritme biologis tubuh manusia dan mahkluk hidup lain di bumi yang terbiasa dengan sehari selama 24 jam. Ritme biologis inilah yang memberitahu tubuh kapan bangun dan tidur berdasarkan terbit tenggelam matahari.

- Daratan bergerak ke kutub

Jika bumi melambat selama beberapa tahun, bukan berhenti tiba-tiba, tetap akan mengakibatkan bencana. Tanpa gaya sentrifugal, samudera akan bergerak menuju kutub.

Akibatnya, kedalaman laut akan turun hingga 8 kilometer di sekitar ekuator. Sehingga, air bumi akan terbagi menjadi dua samudera kutub besar yang dipisahkan oleh sabuk tanah di tengahnya.

Sebagai gambaran, segala sesuatu di utara Spanyol akan berada di bawah air serta seluruh Antartika.

- Panas ekstrem

Setelah bumi tidak berputar pada porosnya maka satu hari berlangsung selama satu tahun. Sejumlah tempat akan menjalani enam bulan siang hari. Kemudian secara bertahap panas bumi akan mencapai lebih dari 100 derajat celcius.

Benua tengah yang besar akan menjadi yang terpanas dan danau dan sungai yang tersisa akan mendidih dan ditiup ke kutub oleh angin kencang.

Baca Juga: 4 Malware Paling Berbahaya di HP, Begini Cara Biar Aman

Bahkan, kehidupan primitif hanya akan mungkin terjadi di sepanjang jalur sempit di pantai. seperti dikutip dari Science Focus.

- Tak ada badai

Setelah angin kencang melanda setelah bumi berhenti mendadak, pola atmosfer di bumi pun akan menjadi kacau. Jika planet berhenti berputar, hal ini akan mengubah cara arus udara bergerak.

Seperti diketahui pola angin yang kita lihat saat ini memainkan peran penting dalam mendorong curah hujan dan suhu di seluruh dunia.

Bumi tanpa putaran juga berarti akhir dari badai. Sebab, badai besar yang berputar diciptakan oleh gaya Coriolis yang berasal dari rotasi planet.

- Bumi tak lagi terlindungi

Jika bumi tak berputar, maka kemungkinan bumi tak lagi terlindung oleh perisai medan magnet yang selama ini menjaga mahkluk hidup dari terjangan badai matahari.

Meskipun para ahli masih belum mengetahui proses detailnya, namun diperkirakan bahwa medan magnet diciptakan oleh pergerakan inti logam cair bumi yang disebut sebagai dinamo.

Apabila medan magnet hilang, hal ini akan berdampak mulai dari bumi yang tidak bisa lagi bernavigasi dengan kompas. Bahkan tidak adanya perlindungan sinar kosmik dan badai elektromagnetik matahari. (C)

Penulis: Merdiyanto

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga