Kejagung Selami Kesaksian Ahok Ekspor Impor Minyak Mentah Pertamina
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 14 Maret 2025
0 dilihat
Tim Jampidsus Kejagung periksa Ahok terkait ekspor impor minyak mentah Pertamina. Foto: Repro Suara.com
" Tim penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejagung) terus mendalami dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina "

JAKARTA, TELISIK.ID - Tim penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejagung) terus mendalami dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina.
Dalam proses pemeriksaan, sejumlah saksi dipanggil, termasuk mantan Komisaris Utama Pertamina periode 2019-2024, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Selain Ahok, penyidik juga memeriksa enam saksi lainnya yang berasal dari berbagai pihak terkait. Mereka terdiri dari pejabat Pertamina, pihak swasta, serta seorang pejabat dari Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menggali lebih dalam peran mereka dalam tata kelola ekspor dan impor minyak mentah.
Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan guna memperkuat bukti dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi di Pertamina.
"Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud," kata Harli kepada wartawan, Kamis (13/3/2025) malam, seperti dikutip dari suara.com jaringan telisik.id.
Baca Juga: Direktur Utama Pertamina Klaim Pertamax Beredar di SPBU Bukan Pertalite
Sejumlah nama saksi yang diperiksa antara lain MPS selaku VP Retail Full Sales-CAT PT Pertamina (Persero) dan AF selaku Pjs Manager Crude Oil Supply PT Kilang Pertamina Internasional.
Selain itu, ada pula HBS selaku Pjs VP Marketing Strategy-CAT PT Pertamina dan FA selaku Direktur Utama PT Riau Petroleum Rokan.
Penyidik juga memeriksa HKR, yang menjabat sebagai Kasubdit Penerimaan Kekayaan Negara Dipisahkan pada Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan RI.
Saksi lainnya adalah MIM yang bertugas sebagai VP Supply Chain Planning-LI PT Pertamina (Persero). Seluruh saksi dimintai keterangan untuk mengungkap dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina.
Ahok sendiri hadir memenuhi panggilan penyidik Jampidsus Kejagung untuk memberikan keterangan terkait perannya selama menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Harli Siregar menyebutkan bahwa pemeriksaan dilakukan untuk mendalami keterlibatan Ahok dalam kebijakan ekspor dan impor minyak mentah.
"Penyidik ingin mendalami bagaimana peran yang bersangkutan sebagai komisaris utama dalam kaitan dengan impor ekspor. Katakan kalau impor itu kan ada minyak mentah dan juga produk kilang," ujar Harli.
Menurut Harli, Ahok mengetahui adanya aktivitas ekspor minyak mentah dan produk kilang. Penyidik ingin memastikan bagaimana mekanisme yang diterapkan Pertamina dalam pengelolaan impor dan ekspor tersebut, serta sejauh mana pengawasan dilakukan selama Ahok menjabat.
Dia menambahkan bahwa pemeriksaan terhadap Ahok masih bersifat umum dan terkait dengan tugas serta fungsinya di Pertamina.
"Yang bersangkutan menjawab sesuai pertanyaan penyidik yang masih bersifat umum terkait dengan tugas dan fungsinya. Lalu, apakah mengetahui terkait rencana ekspor-impor, semua itu tentu diarahkan pada peran dari 9 tersangka," tutur Harli.
Lebih lanjut, Kejagung juga akan meminta data dari Pertamina guna menelusuri agenda-agenda rapat yang berkaitan dengan ekspor dan impor minyak mentah. Data tersebut diharapkan dapat membantu penyidik dalam mengungkap lebih banyak informasi terkait perkara ini.
Baca Juga: Pertamina Kendari Enggan Disalahkan BBM Miliknya Rusak Kendaraan Ojol, Sampel Pertalite Dikirim ke Jakarta
"Tentu ada kemungkinan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap yang bersangkutan," kata Harli.
Menurutnya, hal ini bergantung pada perkembangan penyelidikan dan bukti-bukti yang ditemukan oleh penyidik.
Selain Ahok, pemeriksaan terhadap saksi lainnya juga bertujuan untuk menguatkan bukti dugaan korupsi yang dilakukan para tersangka. Harli menegaskan bahwa Kejagung berupaya mengumpulkan sebanyak mungkin bukti untuk mengungkap fakta dalam kasus ini.
"Bahkan ada beberapa yang sudah diperiksa, termasuk direksi, semua itu dalam rangka bagaimana penyidik menemukan bukti sebanyak mungkin untuk membuat terang perbuatan para tersangka. Ini kan pemeriksaan saksi, jadi tak semua orang harus jadi tersangka, tapi bagaimana pengetahuannya terhadap perbuatan para tersangka, itu yang difokuskan," katanya. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS