Kemendikdasmen Resmi Hapus P5 dan Diganti P7 Standar Kurikulum 2025/2026, Ini Perbedaannya

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 28 Februari 2025
0 dilihat
Kemendikdasmen Resmi Hapus P5 dan Diganti P7 Standar Kurikulum 2025/2026, Ini Perbedaannya
Kemendikdasmen resmi hapus P5, menggantinya dengan P7 standar kurikulum. Foto: Repro Antara

" Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi menghapus Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) "

JAKARTA, TELISIK.ID - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi menghapus Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Program ini digantikan dengan kebijakan baru yang disebut sebagai P7.

Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran serta memberikan keterampilan yang lebih relevan dengan tantangan zaman.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, menjelaskan bahwa konsep P5 akan dikembangkan menjadi lebih luas.

"Jadi, dimensi profil yang menjadi kompetensinya itu dikembangkan dari enam dimensi menjadi delapan dimensi dengan nama Profil Lulusan," jelas Toni, seperti dikutip dari Medcom.id, Jumat (28/2/2025).

Namun, beredar informasi bahwa P5 secara langsung digantikan oleh P7. Toni menegaskan bahwa hal tersebut kurang tepat, karena perubahan yang dilakukan lebih kepada pengembangan dimensi.

"Jadi, penyebutan P5 menjadi P7 kurang tepat," tegasnya.

Sementara melansir Pikiran Rakyat, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, memastikan bahwa kebijakan baru ini akan diterapkan mulai tahun ajaran 2025/2026.

Langkah ini diharapkan membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan, terutama dalam penguatan karakter siswa dan relevansi pembelajaran dengan dunia nyata.

Perbedaan P5 dan P7

P5 sebelumnya mengusung pembelajaran berbasis proyek yang berfokus pada penguatan karakter pelajar.

Baca Juga: Dikbud Sulawesi Tenggara Dorong Guru Manfaatkan PMM Guna Peningkatan Kurikulum Merdeka Belajar

Kompetensi yang ditekankan dalam P5 meliputi:

1. Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Bergotong royong

3. Bernalar kritis

4. Berkebinekaan global

5. Mandiri

6. Kreatif

Sementara itu, dalam P7, dimensi kompetensi dikembangkan lebih lanjut menjadi delapan aspek utama, yaitu:

1. Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Kewargaan

3. Penalaran kritis

4. Kreativitas

5. Kolaborasi

6. Kemandirian

7. Kesehatan

8. Komunikasi

P5 dijalankan sebagai program co-kurikuler yang bersifat tematik. Sementara itu, P7 diintegrasikan langsung dalam seluruh mata pelajaran agar lebih relevan dengan kebutuhan zaman.

Alasan Penghapusan P5

P5 dianggap kurang efektif dalam mencapai tujuan awalnya. Salah satu permasalahan utama adalah pelaksanaannya yang lebih berfokus pada seremoni daripada substansi.

Baca Juga: Pemprov Sultra Komitmen Masukkan Bahasa Daerah ke dalam Kurikulum Pendidikan

Selain itu, persaingan antar sekolah dalam menampilkan proyek P5 justru membuat program ini kehilangan esensi. Dengan adanya P7, pendekatan pembelajaran akan lebih berorientasi pada pengembangan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja dan kehidupan sosial.

Implementasi P7 di Sekolah

Penerapan P7 akan dimulai pada tahun ajaran 2025/2026 secara bertahap di seluruh Indonesia. Kemendikdasmen telah menyiapkan strategi agar implementasi P7 berjalan efektif. Beberapa langkah utama yang disiapkan antara lain:

Pelatihan guru untuk memahami kurikulum baru.

Integrasi P7 dalam seluruh mata pelajaran.

Kolaborasi dengan masyarakat dalam penerapan pembelajaran berbasis proyek.

Monitoring dan evaluasi berkala untuk memastikan keberhasilan program. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TAG:
Baca Juga