Kendari Undercover: Kurang Jatah dari Mantan, Sahabat jadi Pelampiasan

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Minggu, 12 Oktober 2025
0 dilihat
Kendari Undercover: Kurang Jatah dari Mantan, Sahabat jadi Pelampiasan
Ilustrasi seorang pemuda, berubah rumit ketika sahabatnya sendiri menjadi pelampiasan dari rasa sepi. Foto: iStockphoto

" Di balik kisah asmara anak muda yang tampak sederhana, kadang tersimpan cerita yang penuh dilema dan penyesalan "

KENDARI, TELISIK.ID – Di balik kisah asmara anak muda yang tampak sederhana, kadang tersimpan cerita yang penuh dilema dan penyesalan.

Begitulah kisah Toel (nama samaran), seorang pemuda yang berdomisili di Kota Kendari yang kini mengaku menyesal atas pilihan masa lalunya. Ceritanya bermula pada 2020, saat ia masih duduk di bangku SMA dan mulai mengenal cinta pertama.

Saat itu, Toel menjalin hubungan dengan seorang gadis berinisial T. Hubungan mereka berjalan seperti pasangan remaja pada umumnya, penuh rasa ingin tahu dan keinginan untuk saling memahami.

“Kami masih muda, sama-sama belajar mengenal dunia dan diri sendiri,” ujarnya kepada telisik.id, Sabtu (11/10/2025) malam.

Namun seiring waktu, hubungan itu mulai diuji. T memilih melanjutkan pendidikan di luar kota, sementara Toel tetap di Kendari.

Jarak membuat komunikasi berkurang, dan di tahun 2021 Toel mulai dekat dengan perempuan lain, Yika (nama samaran). Hubungan barunya berjalan dengan baik, meski tidak seintens dulu. Ia merasa fokusnya terpecah antara studi dan perasaan.

“Tahun 2022 saya sedang sibuk tugas akhir, jadi hubungan kami agak renggang,” kenang Toel.

Baca Juga: Atlet Angkat Berat Rebeka Koha Memeluk Islam, Dicap Penghianat dan Bangkit Kembali di Panggung Internasional

Saat itu, Toel sering menghabiskan waktu di sebuah coffee shop di Kendari, tempat teman kuliahnya bekerja. Di sana, ia menemukan lingkungan baru, pertemanan baru, dan suasana yang membuatnya nyaman.

Lingkaran pertemanannya sering berkumpul menonton bola, berbincang santai, dan berbagi cerita kehidupan. Dalam suasana itulah muncul sosok Meya (nama samaran), sahabat dari Yika, yang kemudian ikut bergabung dalam lingkaran mereka.

Awalnya, semuanya terasa biasa. Mereka hanya berteman, saling bercanda, dan sesekali berbagi kisah ringan. Namun perlahan, kedekatan antara Toel dan Meya mulai terasa berbeda.

“Dia sering chat saya malam-malam, cuma nanya hal-hal kecil. Tapi lama-lama terasa lebih personal,” kata Toel.

Dari sekadar basa-basi, percakapan mereka menjelma menjadi tempat curhat dua orang yang sama-sama merasa kurang diperhatikan oleh pasangannya.

Suasana coffee shop tempat mereka biasa berkumpul menjadi saksi dari interaksi yang makin intens. Lampu remang, denting gelas kopi, dan tawa dari meja lain seakan menutup ruang pribadi mereka berdua.

“Kami sering bicara lama di pojokan, sampai lupa waktu,” ucap Toel.

Dalam kebersamaan yang semakin dekat itu, batas antara sahabat dan rasa yang lebih mulai kabur.

Suatu malam, Toel memberanikan diri mengundang Meya untuk berbincang ke kosan miliknya yang lebih tenang. Ia mengaku hanya ingin mengobrol, tapi suasana berbalik arah.

“Saya pikir cuma cerita biasa, tapi entah kenapa jadi salah arah,” ujarnya dengan nada sesal.

Kedekatan emosional yang tak terjaga berujung pada tindakan yang melampaui batas.

“Bukan kami yang menonton film, tapi film yang menonton kami,” katanya menggambarkan momen itu secara tersirat.

Kalimat itu menggambarkan situasi yang diakuinya kini sebagai kesalahan besar dalam hidupnya.

Setelah kejadian itu, keduanya dilanda canggung. Toel mengantar Meya pulang dengan perasaan campur aduk.

Baca Juga: Kendari Undercover: Cerita PSK Cantik Lampiaskan Hasrat ke 2 Pria Berbeda dalam Semalam, Diajak Nikah Suami Orang

“Saya bilang padanya, harusnya saya tidak mengiyakan permintaannya malam itu,” kenangnya.

Meya tidak marah, hanya diam, mungkin masih berusaha memahami apa yang baru saja terjadi.

Kini, setelah waktu berlalu, Toel memilih untuk mengakui semuanya sebagai pelajaran hidup. Ia menyadari bahwa kesepian dan kekosongan sering kali membuat seseorang kehilangan arah. (A)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga