Kendari Undercover: Maraknya Video Call Berbasis Sex

Andi May, telisik indonesia
Minggu, 28 November 2021
0 dilihat
Kendari Undercover: Maraknya Video Call Berbasis Sex
Ilustrasi video call sex. Foto: Repro menit.co.id

" Komunikasi digital sangat digandrungi masyarakat zaman sekarang. Mulai dari sekedar berbicara, sampai dengan bertatap muka pun bisa dilakukan dari jarak jauh "

KENDARI, TELISIK.ID - Komunikasi digital sangat digandrungi masyarakat zaman sekarang. Mulai dari sekedar berbicara, sampai dengan bertatap muka pun bisa dilakukan dari jarak jauh.

Beberapa aplikasi telekomunikasi di smartphone menyediakan fitur video call, hal ini bertujuan untuk memudahkan komunikasi tatap muka dari kejauhan, seperti WhatsApp, Telegram, Google Video dan masih banyak lagi.

Namun, tidak sedikit juga yang menggunakan fitur video call sebagai media bisnis prostitusi berupa video call sex yang makin marak di kalangan masyarakat.

Andi (nama disamarkan), pemuda di Kota Kendari yang mengaku seringkali menjadi pelanggan video call sex.

Baca Juga: Dinilai Legalkan Seks Bebas, Puluhan Warga di Surabaya Tolak Permendikbudristek 30/2021

"Video call sex itu interaksi dengan video call dan si perempuan menunjukan bagian tubuh yang saya inginkan," ucapnya.

Andi mengatakan, untuk mendapatkan layanan video call sex, cukup merogoh kantong sebesar Rp 100.000 sampai dengan Rp 200.000 per sekali video call.

"Biasanya tarif yang dipasang itu mulai dari Rp 100.000 sampai Rp 200.000 tergantung paras dan bodi cewek yang akan di-video call," lanjut Andi.

Sedangkan untuk mendapatkan layanan video call sex, kata Andi, dirinya biasanya mencari melalui aplikasi media sosial, seperti Twitter, Michat, Line, dan Telegram.

"Hal itu untuk hiburan saja ketika lagi kesepian atau lagi tidak ada kerjaan," bebernya.

Baca Juga: Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19 dengan Kerajinan Nentu

Tidak sampai di situ, untuk perempuan yang biasa dijumpai Andi pada saat video call sex, biasanya dari luar Kota Kendari, tetapi tidak jarang juga mendapatkan perempuan dari Kota Kendari.

"Mereka tidak menyebutkan asal daerahnya mereka, tapi dari cara berbicara cukup membuat saya mengetahui asal daerah mereka," ujarnya.

Ia juga mengaku seringkali mendapat penipuan, saat uang sudah ditransfer, dirinya tidak mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Sering juga saya ditipu, ketika saya sudah transfer kontak yang dia berikan sudah tidak bisa dihubungi kembali," tuturnya. (A)

Reporter: Andi May

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga