Keunikan Tadoha Balu'a, Pasar dengan Transaksi Barter Barang di Festival Tangkeno Bombana

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Minggu, 02 Juni 2024
0 dilihat
Keunikan Tadoha Balu'a, Pasar dengan Transaksi Barter Barang di Festival Tangkeno Bombana
Pengunjung pasar bertransaksi dengan penjual dengan cara barter barang. Foto: Hir Abrianto/Telisik

" Festival Tangkeno Kabupaten Bombana diharapkan dapat menampilkan hal-hal unik dan menarik, termasuk menghidupkan kembali sistem perdagangan kuno yang dikenal sebagai Tadoha Balu'a "

KENDARI, TELISIK.ID - Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara berencana menggelar Festival Tangkeno di Kabupaten Bombana, Agustus 2024 mendatang. Acara ini diharapkan dapat menampilkan hal-hal unik dan menarik.

Termasuk menghidupkan kembali sistem perdagangan kuno yang dikenal sebagai Tadoha Balu'a. Sistem ini pernah dijalani oleh masyarakat Kabaena jauh sebelum penggunaan uang kertas rupiah.

Tadoha Balu'a merupakan sistem pasar dimana transaksi antara penjual dan pembeli dilakukan dengan cara barter barang. Contohnya, buah pinang bisa ditukar dengan ikan atau gula merah bisa ditukar dengan sayur-sayuran.

Sistem ini mencerminkan tradisi dan budaya lokal yang telah lama ada di Kabaena. Namun, pada Festival Tangkeno tahun ini, sistem barter ini akan diadaptasi dengan cara yang lebih modern dan simpel untuk memudahkan pengunjung.

Baca Juga: Pesona Kearifan Lokal dan Promosi Wisata Bombana, Festival Adat Maronene Hukaea Laea

Pameran Tadoha Balu'a akan diadakan di Plaza Tangkeno Negeri di Awan. Panitia penyelenggara telah menyediakan koin khusus yang diberi angka sebagai kode nilai atau harga barang. Sufina Nurdin, yang bertugas sebagai kasir sekaligus panitia penyelenggara Tadoha Balu'a, menjelaskan bahwa pengunjung yang ingin berbelanja di Pasar Tadoha harus menukarkan uang mereka dengan koin tersebut.

Hidangan tradisional Bombana, bakal mengisi Festival Tangkeno mendatang. Foto: Repro sultra.jadesta.com

 

"Pengunjung tukar uangnya dengan koin di sini dan koinnya yang digunakan untuk beli barang-barang di dalam," ucap Sufina Nurdin.

Sistem ini dibuat agar lebih praktis dan mudah dipahami oleh semua pengunjung, baik yang berasal dari luar daerah maupun yang sudah akrab dengan sistem barter tradisional tersebut.

Salah satu pengunjung yang telah merasakan pengalaman berbelanja di Tadoha Balu'a adalah Musawir Azahid. Ia mengungkapkan bahwa para penjual akan mendapatkan uang sesuai dengan harga barang yang terjual melalui panitia berdasarkan jumlah koin yang mereka peroleh. Hal ini memastikan bahwa sistem barter modern ini tetap adil bagi para penjual dan pembeli.

Pameran Tadoha Balu'a tidak hanya menawarkan pengalaman berbelanja yang unik, tetapi juga diwarnai dengan berbagai kuliner dan makanan khas Kabaena. Pengunjung dapat menikmati berbagai hidangan lokal yang disajikan dengan cara tradisional. Selain itu, berbagai bentuk wadah penyimpanan yang terbuat dari anyaman juga akan dipamerkan, menambah keunikan acara ini.

Tarian dari warga setempat menjadi pelengkap Festival Tangkeno Bombana. Foto: Repro sultra.jadesta.com

 

Di tempat terpisah, Grace Fira Putri, seorang warga Bombana, menyatakan kegembiraannya saat dihubungi Telisik.id. Ia mengatakan bahwa momen unik seperti ini jarang bisa dijumpai, dan ia tidak sabar menantikan pelaksanaan festival tersebut.

Baginya, acara seperti ini tidak hanya memperkenalkan budaya lokal tetapi juga memperkuat rasa bangga terhadap warisan tradisi yang ada.

Baca Juga: Melihat Keindahan Panorama dan Potensi Wisata Konawe Melalui Even Jelajah Alam

Sebagai informasi tambahan, Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara, Belli Harli Tombili, menyatakan bahwa target kunjungan wisatawan ke Sulawesi Tenggara pada tahun 2024 adalah 16,8 juta orang per tahun.

Ia berharap festival ini tidak hanya menarik wisatawan untuk berkunjung, tetapi juga dapat mendorong kesejahteraan masyarakat setempat.

Belli mengumumkan bahwa pada tahun 2024, pihaknya akan meluncurkan 57 acara, yang terdiri dari 8 acara provinsi, 46 acara kabupaten/kota, dan 3 acara yang diselenggarakan oleh pihak swasta dan masyarakat.

Meskipun jumlah acara mengalami penurunan dari 71 acara pada tahun sebelumnya, ia berharap kualitas acara dapat meningkat dan memberikan dampak positif yang lebih besar. (A-Adv)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga