Kisah Dedi Wahyudin, Sopir Kendari-Bombana yang Menyentuh Hati Tewas di Tangan Penumpang

Titin Irawati, telisik indonesia
Rabu, 07 Mei 2025
0 dilihat
Kisah Dedi Wahyudin, Sopir Kendari-Bombana yang Menyentuh Hati Tewas di Tangan Penumpang
Sosok Dedi Wahyudin yang menjadi inspirasi banyak orang. Foto: Ist.

" Dedi Wahyudin yang akrab disapa Om Dedi dan menjadi korban pembunuhan oleh penumpang, adalah seorang sopir angkutan umum rute Kendari-Bombana berusia 54 tahun. Setiap hari, ia mengendarai mobilnya dengan penuh dedikasi, mengantarkan penumpang dari satu kota ke kota lainnya "

BOMBANA, TELISIK.ID - Dedi Wahyudin yang akrab disapa Om Dedi dan menjadi korban pembunuhan oleh penumpang, adalah seorang sopir angkutan umum rute Kendari-Bombana berusia 54 tahun. Setiap hari, ia mengendarai mobilnya dengan penuh dedikasi, mengantarkan penumpang dari satu kota ke kota lainnya.

Namun, lebih dari sekadar sopir, Om Dedi adalah teman bagi banyak orang. Ia dikenal karena senyum ramahnya, sapaan hangatnya dan kepeduliannya terhadap sesama. Bagi para penumpang, ia bukan hanya pengemudi, tetapi juga sosok yang selalu siap mendengarkan cerita mereka, memberikan nasihat, atau sekadar berbagi tawa.

Kebaikan Dedi tidak hanya dirasakan oleh para penumpangnya. Rekan-rekannya sesama sopir juga merasakan dampak positif dari sikapnya. Ia sering membantu sesama sopir yang kesulitan, baik itu dalam hal teknis kendaraan maupun dalam menghadapi masalah pribadi. Kehadirannya di terminal selalu dinantikan, karena ia membawa aura positif yang membuat suasana menjadi lebih hangat.

Baca Juga: Peserta Seleksi PPPK Muna Tahap II 2.923 Orang, Jadwalnya 12-14 Mei

Fikrian (24), seorang rekan sesama sopir rute Kendari–Bombana, mengenang Om Dedi sebagai sosok yang tidak hanya berperan sebagai pengemudi, tetapi juga sebagai teman sejati di jalan.

"Om Dedi itu seperti kakak bagi kami semua. Dia selalu siap membantu, baik itu dalam hal pekerjaan maupun masalah pribadi. Kehilangan beliau sangat terasa," ujar Fikrian saat ditemui Rabu (7/5/2025).

Kehilangan Dedi meninggalkan luka mendalam bagi banyak orang. Namun, kenangan akan kebaikan dan ketulusan hatinya akan selalu hidup dalam ingatan mereka.

Baca Juga: Irigasi Rusak Parah, Ratusan Hektare Sawah di Kolaka Utara Terbengkalai

Dedi Wahyudin mungkin telah tiada, tetapi warisan kebaikannya akan terus dikenang dan menginspirasi banyak orang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Di balik setir mobil angkutannya, ia telah mengajarkan kita arti sejati dari berbagi dan peduli.

Dedi Wahyudin sendiri, meninggal dunia setelah menjadi korban penikaman brutal oleh seorang penumpang yang sebelumnya ia tolong.

Peristiwa tragis ini terjadi di Terminal Baruga, Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, pada Sabtu (3/5/2025) sekitar pukul 03.20 WITA. (C)

Penulis: Titin Irawati

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga