Kisah Haru Pemilik Mobil Terombang-ambing Dihantam Ombak di Atas Ferry Baubau-Wamengkoli

Deni Djohan, telisik indonesia
Sabtu, 22 Januari 2022
0 dilihat
Kisah Haru Pemilik Mobil Terombang-ambing Dihantam Ombak di Atas Ferry Baubau-Wamengkoli
Pemilik mobil yang menjadi bulan-bulanan air laut di penyeberangan Baubau-Wamengkoli, Mursi bersama mobilnya. Foto: Deni Djohan/Telisik

" Dalam video yang diunggah salah satu penumpang tersebut, terlihat sejumlah kendaraan yang berada dalam fery kocar-kacir bahkan terbanting akibat kehilangan keseimbangan ketika dihantam ombak "

BAUBAU, TELISIK.ID - Suasana dramatis detik-detik ketika ferry rute, Baubau-Wamengkoli, terombang-ambing dihantam ombak di perairan teluk Baubau, viral di media sosial, belum lama ini.

Dalam video yang diunggah salah satu penumpang tersebut, terlihat sejumlah kendaraan yang berada dalam fery kocar-kacir bahkan terbanting akibat kehilangan keseimbangan ketika dihantam ombak.

Tak hanya itu, percikan air yang dihasilkan dari benturan tersebut masuk ke dalam kapal hingga membuat seluruh kendaraan basah.

Dari sejumlah kendaraan yang ada, terlihat sebuah mobil mini bus merk, Toyota Ayla berwarna merah yang tepat berada di depan kapal, menjadi bulan-bulanan ganasnya ombak.

Kepada tim telisik.id, sang pemilik mobil, Mursih (38), menceritakan detik-detik kisah dramatis tersebut terjadi.

"Saat itu kami star dari pelabuhan Wamengkoli menuju Baubau. Sebenarnya tidak bisa lagi karena kapal sudah full. Tapi setelah petugas menata ulang seluruh kendaraan yang masuk, akhirnya mobil kami bisa masuk," tutur Mursih, Kamis (22/1/2022).

Karena kendaraan full dan tak memungkinkan untuk keluar, ia memutuskan menetap di dalam mobil mengingat perjalanan penyebrangan yang ditempuh hanya memakan waktu kurang dari 30 menit.

Semula tak ada yang berubah. Semua berjalan seperti biasa. Di dalam mobil, ia berlayar bersama istri dan ketiga orang anaknya serta ditemani ipar.

Ketika berada di tengah laut, suasana mulai berubah. Keceriaan yang tadinya menyelimuti keluarga itu berubah menjadi kepanikan bercampur rasa takut. Pasalnya, ombak besar mulai menggoyang kapal.

"Waktu kejadian itu, saya takut dan panik karena ada anak tiga orang dalam mobil dan istri. Ada juga satu keluarga," ucapnya.

Rasa panik semakin menghantui ketika riuh para penumpang dari atas kapal juga mulai terdengar.

"Saya panik sekali. Yang ada dipikiran saya, mau selamatkan siapa kalau terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan? Apa lagi kita dalam mobil semua. Sudah pasti kita terjebak," tuturnya.

Baca Juga: 4 Unit Kenderaan Bermotor Milik Warga Baubau Dibakar OTK

Saat dalam kondisi terombang-ambing, salah satu anaknya yang masih berusia enam tahun, Naila, mengalami muntah-muntah bercampur pucat. Namun dirinya berusaha tetap tenang agar seluruh keluarganya di dalam mobil tak ikut panik.

"Apalagi dalam mobil itu hanya saya yang bisa berenang. Saya kebingungan tapi berusaha tenang," kenangnya.

Untuk mengantisipasi hal yang akan terjadi, dirinya kemudian menurunkan kaca mobil dengan harapan jika terjadi hal yang tak diinginkan dirinya bisa keluar melalui celah tersebut.

"Memang kami basah karena air laut masuk ke dalam mobil. Tapi jalannya harus seperti itu," tambahnya.

"Setalah terombang-ambing di tengah laut selama satu jam, akhirnya kita selamat. Saat itu juga perasaan saya langsung lega. Karena biar sudah dekat, kalau kita masih terjebak di dalam mobil pasti parah," ucapnya.

Akibat dari kejadian itu, lanjutnya, mobil miliknya mengalami rusak pada bagian bodi akibat berbenturan dengan motor yang jatuh.

Baca Juga: Kepala BPS se-Indonesia Kompak Gunakan Tenun Masalili Muna di Rapimnas

"Tapi saya sudah komplain sama ASDP. Dan mereka sudah siap memberikan asuransi. Bahkan bengkel yang dituju untuk perbaikan sudah disiapkan. Saya tinggal menunggu panggilan dari orang bengkel," katanya.

Pria yang juga seorang pelaut itu berharap, pihak ASDP lebih mempertimbangkan lagi kondisi cuaca ketika hendak berlayar. Bila cuaca tak memungkinkan, pelayaran tak perlu di paksa mengingat soal keselamatan penumpang. (C)

Reporter: Deni Djohan

Editor: Kardin

Baca Juga