Kisah Pemuda Lulus Kuliah Tanpa Biaya Orang Tua, Nyambi Ojek dan Kuli Bangunan
R. Anugrah, telisik indonesia
Kamis, 08 Mei 2025
0 dilihat
Rian (27) saat hendak memarkir motornya di salah satu jalan di Kota Kendari, Kamis (8/5/2025). Foto: R. Anugrah/Telisik
" Di antara riuh kendaraan dan padatnya aktivitas masyarakat Kota Kendari, seorang pemuda terlihat menepi dengan motornya yang usang. Ia bukan pengusaha muda atau pegawai kantoran berjas rapi "

KENDARI, TELISIK.ID - Di antara riuh kendaraan dan padatnya aktivitas masyarakat Kota Kendari, seorang pemuda terlihat menepi dengan motornya yang usang. Ia bukan pengusaha muda atau pegawai kantoran berjas rapi.
Namanya Rian (bukan nama sebenarnya), pemuda berusia 27 tahun asal Kabupaten Muna, yang kini berjuang untuk bisa sukses di Kota Kendari. Ia merupakan sarjana yang membiayai kuliahnya tanpa bantuan dari orang tua.
Perjuangan Rian bermula sejak kedua orang tuanya berpisah. Ia memilih tinggal bersama sang ibu di kampung sambil bertani.
Baca Juga: Derita Warga Tunggala Kendari, Langganan Banjir Lumpur Tanpa Perhatian Serius Pemerintah
Rian mengatakan, meskipun ia sempat menganggur setelah lulus sekolah menengah atas (SMA), namun selang beberapa tahun ia memutuskan melanjutkan pendidikan di Kendari membawa semangat dan tekad, bukan uang atau dukungan finansial.
Ia menyakini bahwa Tuhan akan selalu mempermudah jalan bagi mereka yang bersungguh-sungguh mencari ilmu.
"Saya hanya percaya pada janji Tuhan bahwa Dia akan memberikan jalan atau rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka bagi seseorang yang menuntut ilmu. Alhamdulillah, sekarang lulusmi juga," ujarnya, Kamis (8/5/2025).
Selama kuliah, Rian nyambi dengan menjadi tukang ojek hingga kuli bangunan. Ia menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk dikirim ke ibunya di Kabupaten Muna.
"Mamaku orang susah, makanya saya tidak pernah minta sepeser pun dari dia waktu saya kuliah. Kalau ada rezeki biasa saya kirimkan juga," tuturnya.
Baca Juga: Merantau dari Semarang, Saban Jumat Jualan Bakso Bagi Hasil di Halaman Masjid Al-Kautsar Kendari
Kini, meski telah menggenggam ijazah sarjana selama lima tahun, Rian belum juga menemukan pekerjaan tetap. Tapi ia tidak tinggal diam. Ia tetap bekerja serabutan, menjadi kurir dan pekerjaan lain yang dianggapnya halal.
Rian tak pernah menyalahkan keadaan. Ia tidak memikirkan banyak hal selain kebahagian ibunya sebelum kebahagiaannya sendiri.
Kisah Rian bukan sekadar derita, tapi juga tentang harapan. Tentang pemuda yang tidak menyerah pada nasib, dan memilih menantangnya dengan keberanian. (C)
Penulis: R. Anugrah
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS